|

Pemprov Sumut Percepat Pembangunan Sekolah Rakyat, Berkonsep Asrama

Kadis Sosial Sumut Asren Nasution memaparkan program Sekolah Rakyat dalam konferensi pers di Kantor Gubernur Sumut, Senin (13/10/2025).(foto: bsk)

INILAHMEDAN - Medan: Pemprov Sumut terus mempercepat pembangunan Sekolah Rakyat (SR). Sekolah berkonsep asrama ini diyakini dapat mengentaskan kemiskinan di Sumut melalui jalur pendidikan.

"Sekolah ini berkonsep asrama  berdiri di lahan seluas 5-10 hektare. Ini diperuntukkan bagi jenjang pendidikan SD, SMP dan SMA," kata Kepala Dinas Sosial Sumut Asren Nasution dalam konferensi pers bertema Memutus Mata Rantai Kemiskinan dan Perlindungan Kelompok Rentan, di Kantor Gubernur Sumut, Senin (13/10/2025).

Program SR merupakan tindak lanjut arahan Presiden Prabowo dalam rapat terbatas pada 4 Maret 2025. Pembangunan SR dapat dimulai pada periode 2025–2026.

Asren mengatakan target SR ditetapkan 100 sekolah dengan jumlah murid setiap satu sekolah sebanyak 1.000 orang.

Selain membangun SR, daerah juga diamanahkan untuk membentuk Satuan tugas (Satgas) Sekolah Rakyat. Gubernur Sumut sudah mengeluarkan SK No 188.44/321/KPTS/2025 tentang Satgas Pembentukan SR yang diketuai oleh Sekdaprov Sumut. Satgas melibatkan seluruh OPD. Sumut bahkan telah menjadi percontohan bagi provinsi lain yang masih belum membentuk Satgas SR.

“Tahun ini Sekolah Rakyat sudah dimulai di sejumlah tempat menggunakan aset Kemensos, Pemda, Perguruan Tinggi dan aset pemerintah lain,” jelas Asren.

SR diperuntukkan bagi anak dari keluarga miskin ekstrem dan miskin, memiliki prestasi akademik unggul, atau mereka yang mengalami putus sekolah dan mendapatkan izin orangtua untuk bersekolah di asrama.

Kata Asren, anak yang dapat mengikuti SR harus memenuhi kriteria Desil 1 dan 2. Desil adalah pembagian kelompok masyarakat berdasarkan tingkat kesejahteraan. Kategori Desil 1 pengeluaran per kapita/bulan lebih kecil dari Rp500 ribu, dikategorikan sangat miskin, tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar, tinggal di daerah terpencil, rumah tak layak dan rentan gizi buruk. Desil 2 pengeluaran per kapita/bulan kurang lebih Rp600-Rp700 ribu kategori miskin, masih kesulitan memenuhi makanan bergizi, pekerjaan informal kasar, dan akses pendidikan/kesehatan rendah.

Realisasi SR di Sumut tahun ini sudah terbangun sebanyak 6 dengan jumlah rombongan belajar sebanyak 25, dan jumlah siswa sebanyak 625. Lokasi SR di Medan ada dua, yakni Sentra Bahagia Kemensos RI dan Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas. Di Kabupaten Deliserdang di Sentra Insyaf Kemensos RI, di Kota Tebingtinggi, Kampus V UIN- Sumut, Kota Padangsidimpuan, Kompleks SMKN Pertanian Padangsidimpuan dan di Kabupaten Tapanuli Selatan di Eks BLK Kabupaten Tapanuli Selatan.

“Untuk 2026 kita akan membangun 5 Sekolah Rakyat di Medan, Deliserdang, Serdangbedagai, Padangsidimpuan dan Tapanuli Selatan,” jelas Asren.(imc/bsk)


Komentar

Berita Terkini