INILAHMEDAN - Medan: Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Swadaya Masyarakat Lumbung Informasi Rakyat (DPW LSM LIRA) Sumatera Utara mempertanyakan belanja barang berupa furniture untuk Stadion Teladan Medan senilai Rp 61,7 Miliar.
“Patut dipertanyakan seperti apa kondisi furniture tersebut, apakah sudah terpasang, mengingat hingga saat ini progres fisik pembangunan Stadion Teladan Medan jauh dari harapan,” ujar Sekretaris Wilayah LSM LIRA Sumut, Andi Nasution, kemarin.
Andi Nasution mengungkapkan, pada TA 2024 Dinas Perkimcikataru (Perumahan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang) Pemko Medan membelanjakan sekira Rp17,9 M melalui metode e-purchasing untuk kebutuhan furniture Stadion Teladan Medan. Adalah PT TII selaku penyedianya.
Namun, tambahnya, pada TA 2025 Dinas Perkimcikataru kembali membelanjakan furniture untuk Stadion Teladan Medan melalui metode e-purchasing senilai Rp43,8 M. Penyedianya tetap sama yakni PT TII.
“Hingga saat ini belum terlihat jelas belanja furniture berbahan komposit dengan nilai total Rp 61 M tersebut. Padahal, untuk TA 2025, nilai realisasi per tanggal 7 Februari, ,jelasnya.
Melihat persoalan ini, lanjutnya, LSM LIRA mencurigai belanja furniture TA 2024 fiktif, karena belanja pada TA 2025 dengan judul yang jauh lebih besar lagi.
“Terlebih, adanya pernyataan Wakil Walikota Medan, Zakiyuddin Harahap yang mengatakan pekerjaan yang berasal dari APBD Kota Medan sudah selesai. Maksudnya bagaimana? Apakah pekerjaan dapat dikatakan sudah selesai, jika pesanan belum terpasang?” tanyanya.
Wakil Walikota Medan Zakiyuddin Harahap menyampaikan hal tersebut kepada wartawan usai paripurna HUT ke 435 Kota Medan, di Gedung DPRD Medan, Senin (30 Juni 2025).
Selain itu, Andi Nasution juga mempertanyakan alasan Dinas Perkimikataru membelanjakan anggarannya ke PT TII karena masih banyak perusahaan penyedia furniture berbahan komposite di Indonesia. Bahkan perusahaan tersebut memiliki pengalaman dalam pengerjaan stadion bertaraf internasional.
“Apakah karena adanya persekongkolan? Ini patut menjadi pertanyaan,” ujarnya.(imc/rel)