![]() |
Gubernur Sumut Bobby Nasution melakukan Ground Breaking pembangunan jembatan Idano Noyo di Desa Tuwuna Kecamatan Manrehe Kabupaten Nias Barat, Jumat (13/06/2025).(foto: bsk) |
INILAHMEDAN - Nias Barat: Jembatan Idano Noyo di Nias Barat mulai dikerjakan Jumat 13 Juni. Pembangunan ditandai dengan Groundbreaking Jembatan Idano Noyo oleh Gubernur Sumut Bobby Nasution.
Sebelumnya, jembatan ini rubuh diterjang banjir pada bulan Maret lalu. Saat ini akan diganti dengan jembatan kelas A, setara dengan jembatan-jembatan yang ada di jalan nasional.
"Sekarang kita bangun dengan kualitas yang baik," kata Bobby Nasution usai melaksanakan Groundbreaking jembatan Idano Noyo di Desa Tuwuna, Nias Barat.
Jembatan Idano Noyo dibangun dengan teknik abutment (tanpa tiang di tengah) dengan panjang 95 meter. Lebar jembatan 9 meter, 7 meter untuk badan jalan dan 1 meter trotoar di kedua sisi badan jalan.
Ditargetkan jembatan ini rampung Desember dengan nilai kontrak Rp46,7 miliar. Bobby berharap stakeholder, pemda dan seluruh lapisan masyarakat mendukung pembangunan ini.
"Ini pembangunan infrastruktur pertama di era kepemimpinan kami, dan juga menjadi simbolis pembangunan infrastruktur di Nias karena bulan Juli kita juga akan mulai memperbaiki jalan yang ada di Nias dengan anggaran Rp204 miliar, jadi butuh dukungan dan kerja sama semua pihak," kata Bobby.
Putusnya jembatan Idano Noyo cukup menyulitkan masyarakat. Ini diungkapkan salah satu warga Nias Barat, Sri Astriany Gulo. Warga mengalami kesulitan sejak rubuhnya jembatan Idano Noyo. Karena harus harus menyeberangi sungai menggunakan perahu yang memakan waktu dan biaya.
"Setiap hari Saya melewatinya pulang pergi, yang biasa dari rumah jam 7 pagi jadi harus jam 6 pagi, jadi tak efektif dan efisien, ditambah biaya Rp20 ribu sekali nyeberang," kata Sri Astriany Gulo.
Bupati Nias Barat Eliyunus Waruwu mengatakan masyarakatnya telah berkomitmen mendukung pembangunan jembatan ini. Bahkan ada 4 warga yang menghibahkan tanah dan rumahnya agar pembangunan jembatan ini berjalan lancar.
"Ada 4 warga yang rumahnya terkena pembangunan jembatan ini, mereka telah berkomitmen dan menghibahkan tanahnya, bahkan 1 warga rumahnya habis tersisa hanya 2 meter, kita akan coba bantu warga tersebut agar memiliki rumah lagi," kata Eliyunus Waruwu.(imc/bsk)