|

Jaga Marwah Sumut Minta Pelapor Jampidus Segera Bertobat

Ketua Umum Jaringan Pergerakan Masyarakat Bawah (Jaga Marwah) EdisonTamba. (foto: dok) 

INILAHMEDAN - Medan: Mencuatnya sejumlah mega korupsi yang ditangani Kejaksaan Agung RI menuai apresiasi dari tokoh pemuda dan aktivis asal Sumatera Utara. 

Kepemimpinan Jaksa Agung ST Burhanuddin beserta jajaran patut diapresiasi dan  didukung agar terus membongkar praktik korupsi di sejumlah lembaga dan institusi negara. 

Mulai dari kasus seperti kasus Jiwasraya, kasus Asabri, kasus jalan tol MBZ, kasus BTS, kasus timah Harvey mMois Cs, Pertamina serta sejumlah kasus lainnya, menjadi bukti kuat konsistensi Kejaksaan Agung RI menciptakan pemerintahan yang bersih. 

"Ini sebuah prestasi besar Kejagung RI. Di masa kepemimpinan bapak ST Burhanuddin dan Jampidus Febri Diansyah sangat layak di apresiasi secara khusus para aktivis anti korupsi.," kata Ketua Umum Jaringan Pergerakan Masyarakat Bawah (Jaga Marwah) EdisonTamba kepada media, Selasa (11/03/2025). 

Dipaparkan Edison Tamba yang juga Ketua Wira Karya Indonesia Provinsi Sumatera Utara itu, sebagai tokoh pemuda dan berlatarbelakang aktivis anti korupsi, bahwa Kejaksaan Agung RI di bawah komando ST Burhanuddin harapan Indonesia bersih koruptor dapat tercapai. 

Ditambah lagi, kepemimpinan Kejagung RI yang memiliki jajaran terbaik kualitas kepemimpinannya yang salah satu di antaranya kepemimpinan Jampidus di bawah komando dipimpin Febry Adriansyah. 

"Kita sangat bangga, ketika Febry Ardiansyah menjabat sebagai Jampidus gebraka besar terjadi. Mega korupsi bernilai puluhan hingga ratusan triliunan terungkap. Jauh seperti yang lalu-lalu" tegas Edison Tamba atau akrab disapa Edoy ini. 

Oleh karena itu, lanjut Edoy, dari Sumatera Utara Jaga Mwarh dan EKI mendorong Kejagubg RI tetap fokus membongkar praktik korupsi serta sikat habis para koruptor. 

Edoy juga menyarankan, terkait adanya sejumlah lembaga yang terkesan mengintervensi dengan melaporkan Jampidus Febru Adriansyah ke KPK agar diabaikan saja.

"Saya tekankan dari pemuda Sumatera Utara kepada oknum-oknum lembaga yang terkesan menciptakan kegaduhan serta intervensi terhadap Kejagung RI, segeralah bertobat. Jangan menciptakan kekisruhan dengan dengan sebuah laporan ke KPK terhadap aparat hukum yang saat ini membongkar kasus mega korupsi. Seharusnya, jika memang lembaga yang melaporkan itu anti korupsi, bantu kejagung dengan sebuah data. Bukan menciptakan laporan yang terkesan mengalihkan isu serta mengganggu konsentrasi Kejagung RI atas banyaknya kasus yang sedang fokus mereka tangani," pungkas Edoy. (imc/bsk) 

Komentar

Berita Terkini