INILAHMEDAN - Sibolga: Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Kota Sibolga bersinergi dengan Pondok Pesantren (Ponpes) Raudhatul Hasanah, Kecamatan Lumut, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara melakukan penanaman perdana komoditi cabai merah untuk pengendalian inflasi pangan.
Kepala KPw BI Sibolga, Riza Putera mengatakan penanaman cabai merah tersebut merupakan bentuk dukungan Pondok Pesantren terhadap Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), yang khususnya di Kabupaten Tapteng.
"Jadi ada sebanyak 7.500 bibit cabai merah diserahkan secara gratis oleh Bank Indonesia Sibolga di Ponpes ini untuk dibudidayakan hingga memberi manfaat dan menghasilkan," ucap Riza Putera pada wartawan, Selasa (27/08/2024).
Dirinya mengatakan pihaknya akan memberikan dukungan terhadap budidaya cabai merah tersebut di tujuh Pondok Pesantren sewilayah kerja Bank Indonesia Sibolga. Kemudian Budidaya cabai merah itu juga melibatkan pondok pesantren yang bertujuan untuk mengendalikan inflasi di daerah yang dimana cabai merah menjadi komoditi pangan penyumbang inflasi terbesar.
"Tanam cabai tersebut diharapkan akan meningkatkan produksi cabai merah, menjadi sumber penghasilan masyarakat di daerah dan mendukung kemandirian pesantren, dan Pesantren diharapkan dapat belajar dari proses (budidaya cabai merah) yang dilaksanakan, sehingga pesantren bisa mendapatkan sumber operasional untuk kegiatannya," sebutnya.
Riza menambahkan, selain bantuan bibit cabai merah, BI Sibolga juga memberikan bantuan pupuk dan polybag sebagai wadah tanam cabai merah tersebut serta untuk memaksimalkan hasil dari budidaya tersebut, dan juga pihaknya akan melakukan pendampingan terkait hal-hal teknis tata cara penanaman yang benar hingga berhasil panen.
"Mudah-mudahan nanti hasil panennya juga seperti yang kita harapkan," jelasnya seraya merincikan setiap polybag akan menghasilkan rata-rata 1 kilogram cabai merah, sehingga hasil panen yang diharapkan pasca tanam perdana hari itu adalah sebanyak 7,5 ton cabai merah.
Sementara itu, Plh Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemkab Tapteng, Hikmal Batubara menyampaikan bahwa program yang digulirkan oleh Bank Indonesia Sibolga tersebut sangat baik untuk pegendalian inflasi daerah. Kemudian program tanam cabai merah dimaksud menjadi andil nyata Pondok Pesantren dalam menekan laju inflasi di wilayah kerja BI Sibolga.
"Ini merupakan program yang sangat tepat. Tidak hanya bagi Ponpes Ar Raudhatul Hasanah tetapi juga kepada masyarakat Tapteng." kata Hikmal.
Dia menerangkan, selain Ponpes kerap memiliki lahan produktif yang dapat dimanfaatkan sebagai wadah tanam komoditas pangan seperti cabai merah, bawang dan sayuran juga karena Ponpes memiliki santri yang jumlahnya tidak sedikit.
"Para santri dapat menjadi 'corong' pemerintah untuk meneruskan informasi terkait budidaya cabai merah tersebut minimal di keluarga masing-masing," bebernya. (imc/rizki)