INILAHMEDAN - Langkat: Kanjeng Pangeran Raden Aryo (Gelar dari Kraton Surakarta) Nikson Nababan Darmonagoro berbaur dengan masyarakat Jawa di Dusun VI, Pasar Gunung, Desa Hinai Kiri, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, Minggu (19/05/2024).
Nikson Nababan beserta rombongan disambut tokoh masyarakat Jawa pemilik Sanggar Seni Budaya Jawa se-Kecamatan Secanggang dan menampilkan seni tari Reog Ponorogo. Nikson langsung naik ke Reog Ponorogo.
Ketua Sanggar Seni Budaya Jawa Sangbujaraga Sri Sumber Rejo, Suherianto, menyampaikan hajat dan harapannya agar seniman Jawa dapat perhatian dari Nikson Nababan jika mendapat amanah memimpin Sumut.
"Kita sangat mengidam-idamkan punya Rumah Budaya, tempat kita bersatu dan berkumpul. Selama ini kita sudah punya seadanya, tapi harus tetap kita syukuri. Perwakilan Sanggar Tari semuanya tidak bisa memadai," ungkap Suherianto di hadapan Nikson Nababan dan puluhan warga yang hadir.
Ia menyebut dengan bersatunya seni dan budaya, maka kelestarian seni budaya Jawa akan tetap terjaga.
"Kita yakin Insya Allah kita akan semakin maju, mempersatukan seni budaya kita. Untuk itu kita siap mendukung Kanjeng Nikson Nababan jadi Gubernur," tegasnya.
Sementara itu, Angga, mewakili sanggar seni se-Kecamatan Secanggang juga turut menyampaikan harapannya. Pemimpin Sanggar Seni Keraton Langit ini pun berkeinginan menyatukan semua Ketua Sanggar Seni yang ada di Kecamatan Secanggang dalam satu wadah dan cita-cita bersama.
"Selain harapan yang telah disebutkan tadi, kami juga berharap, jika Pak Nikson nanti terpilih (jadi gubernur), bisa membenahi jalan desa ini yang lama tidak pernah diperbaiki. Insya Allah nanti jika Nikson Nababan menjadi Gunernur Sumatera, jalan kita akan diperbaiki," ujarnya.
"Kami sudah sering dijanjikan (yang lain), tapi tidak terealisasi. Kami hanya ingin diperhatikan, dari segi kesenian budaya. Termasuk pembangunan fasilitas di desa ini," sambung Angga.
Nikson Nababan menjawab keluhan dan harapan serta menampung aspirasi warga.
"Saya sudah sering sampaikan, akan memulai pembangunan dari desa. Dan sudah saya laksanakan selama dua periode sebagai Bupati Tapanuli Utara," tuturnya.
Pria humble itu juga menekankan pentingnya infrastruktur jalan dan jembatan terutama yang ada di desa.
"Sekaya apapun sebuah desa, jika jalan dan jembatan yang jadi kunci utama progres pembangunan sebuah desa tidak dibenahi, tidak akan mungkin kehidupan masyarakat bisa maju," tegasnya.
"Saat saya memimpin Taput, lahan pertanian, 6.000 hektar lahan tidur berhasil kita hidupkan, menghasilkan bagi masyarakat desa. Para petani bisa lebih baik," tambahnya.
"Demikian juga soal pupuk, setelah panen baru dibayar. Petani kita sudah berhutang, jadi harus kita bantu secara intens. Itulah salah satu strategi yang saya lakukan," ujar balon Gubernur Sumut itu.
Tak hanya itu, Nikson pun menyebut rumah sakit juga didorong dengan faskesbyang layak. "Jangan BPJS Kesehatan kita perbanyak, tapi fasilitas pelayanan tidak memadai."
Dijelaskan lagi, bidang pendidikan juga tak kalah pentingnya. "Sekolah unggulan harus kita ciptakan. Karena peserta didik kita ada yang unggul di formal, ada juga untuk informal," sebutnya.
"Visi misi saya sudah saya terapkan Rp60 juta per desa untuk pembangunan fisik pada 2013, kemudian diadopsi oleh Pemerintah Pusat dengan menetapkan bantuan dana desa pada 2016," ujar Nikson.
Demikian halnya soal kelautan dan nelayan juga sudah harus dipikirkan nasibnya ke depan. "Bagaimana kekayaan laut kita juga kita buat wisata bahari, layaknya Labuan Bajo atau Raja Ampat di Papua. Itu bukan hal mustahil," tegasnya.
"Memilih pemimpin jangan karena uang, karena itu akan ditiru oleh anak cucu kita di kemudian hari. Saya tidak membawa apa-apa ke sini, ini akan jadi utang bagi saya, yang akan saya tunaikan."
"Jika ada yang bertanya siapa Nikson Nababan, lihat track record saya. Saya tegaskan, uang jabatan, kenaikan pangkat, pengangkatan P3K haram bagi saya!" tegas Nikson lagi.
"Janji saya the right man on the right place harus saya laksanakan. Itu janji saya kepada seluruh masyarakat," tutupnya.(imc/bsk)