|

Jelang Ramadan, MUI Diminta Koordinasi ke Polresta Deliserdang Tutup Tiga Lokasi Judi di Simpang Bakaran Batu

Menjelang puasa Ramadan, aktifitas judi tembak ikan di kawasan perbatasan Simpang Bakaran Batu, Lubuk Pakam, Kabupaten Deliserdang makin marak.(foto: red) 

INILAHMEDAN - Lubukpakam: Menjelang puasa Ramadan, aktifitas judi di kawasan perbatasan Simpang Bakaran Batu, Lubuk Pakam, Kabupaten Deliserdang makin marak. Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Polresta Deliserdang diminta segera menutup lokasi judi tersebut karena dapat mengganggu kekhusukan umat Islam dalam beribadah. 

"Heran kita. Makin menjelang bulan puasa, aktifitas judi kok makin ramai. Kita minta MUI Deliserdang dan aparat kepolisian secepatnya menutup lokasi judi tersebut," kata sejumlah warga sekitar terkait maraknya lokasi-lokasi judi berupa mesin slot dan mesin tembak ikan, kemarin.

Warga membeberkan ada tiga lokasi judi di seputaran Jalan Perbatasan Simpang Bakaran Batu Lubuk Pakam, Kabupaten Deliserdang. Keberadaan tiga lokasi judi yang berada di tiga ruko itu membuat warga resah. Apalagi menjelang puasa Ramadhan tahun ini. 

"Kita tahu, di kawasan itu masyarakatnya sangat religius. Ini malah menjadi paradoks karena di kawasan itu malah muncul lokasi-lokasi judi yang aktifitasnya sudah berlangsung berbulan-bulan. Jangan pancing warga marah," sebut Irwan, warga sekitar. 

Warga lainnya membisikan saban hari aktifitas judi di tiga ruko itu makin ramai saja. 

“Tiga ruko di situ sudah jadi lokasi judi bang. Rame kali pemainnya. Ini yang bikin cemas, makin rame pulak nanti tindak kejahatan karena kalah berjudi,” ucap warga lainnya. 

Melihat ramainya para pemain di tiga lokasi judi itu, peredaran uang ditaksir mencapai ratusan juta rupiah per hari. 

“Kita meminta aparat kepolisian dalam hal ini Kapolresta Deliserdang Kombes Pol Raphael segera menutup lokasi judi tersebut. Tangkap para bandarnya," tegasnya.

Warga juga mengancam akan segera menutup paksa lokasi judi apabila polisi tidak mau bertindak.

“Kalau polisi tidak mau bergerak, kami yang akan bergerak ke lokasi bersama emak-emak dan warga sekitar,” timpal warga lainnya. 

Sementara itu, dari penelusuran wartawan, lokasi judi tersebut disebut-sebut milik dua mafia besar di kawasan tersebut. Keduanya biasa dipanggil Asun dan Kamat. Saat lokasi didatangi, salah seorang pekerja justeru mengarahkan agar menghubungi RZ, oknum yang disebutnya sebagai humas dan pengaman dari lokasi-lokasi judi itu. (red)




Komentar

Berita Terkini