|

Petani Binaan Bank Indonesia Sibolga Panen Cabai Merah di Nias

Demonstration plot (demplot) cabai merah di lahan percontohan kelompok tani (Poktan) Hasaradodo, di Desa Somi, Kecamatan Gido, Kabupaten Nias yang dilakukan Bank Indonesia Sibolga, Sumatera Utara sukses dengan hasil memuaskan.(foto: bsk) 

INILAHAMEDAN - Sibolga: Demonstration plot (demplot) cabai merah di lahan percontohan kelompok tani (Poktan) Hasaradodo, di Desa Somi, Kecamatan Gido, Kabupaten Nias yang dilakukan Bank Indonesia Sibolga, Sumatera Utara sukses dengan hasil memuaskan.

Manager Unit Pelaksana Pengembangan UMKM, Keuangan Inklusif dan Ekonomi Keuangan Syariah (UPPUKIS), Yudha Rizkianto Agoes, mewakili Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sibolga, Yuliansyah Andrias, berharap sebagian besar kebutuhan cabai merah di Kepulauan Nias nantinya dapat dipasok dari Poktan Hasaradodo.

“Diperkirakan tingkat produksi cabai merah di lahan demplot Poktan Hasaradodo ini rata-rata mencapai 1 kg hingga 1,2 kg/batang atau 14,4 ton/Ha,” kata Yudha Rizkianto Agoes, Jumat (15/09/2023).

Pihaknya juga mengapreasiasi Poktan Hasaradodo sudah menerapkan pola tanam, hal ini sangat penting untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan, khususnya cabai merah di Kepulauan Nias.

“Kami juga berpesan Poktan Hasaradodo terus berupaya maksimal untuk mengembangkan budidaya cabai merah ini ke depan,” ucapnya.

Yudha menuturkan, bahwa pengembangan budidaya cabai merah di lahan demplot Poktan Hasaradodo sudah menggunakan Microbacter Alfaafa -11 (MA-11) yang berfungsi mempercepat pengomposan pada pupuk kompos.

“Selain itu, MA-11 juga mengandung bakteri rhizobium sp yang beraktivitas mengikat bebas nitrogen sehingga tanaman akan menjadi subur,” sebutnya.

Dirinya pun menjelaskan, tugas pokok Bank Indonesia sebagai otoritas moneter diberikan tanggung jawab untuk menjaga stabiltas rupiah dari sisi barang dan jasa. 

“Berkaitan dengan pengendalian inflasi, Bank Indonesia bersama pemerintah melakukan pengembangan klaster pangan untuk mendukung pasokan komoditas volatile food serta peningkatkan kapasitas ekonomi,” tuturnya.

Tambahnya, untuk mengoptimalkan langkah pengendalian inflasi dari sisi suplai dan mendorong peningkatkan produksi mendukung ketahanan pangan secara integrative, masif dan berdampak nasional, Bank Indonesia bersama pemeritah juga menginisiasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Sementara itu, Kadis PMD, Yuwanman Lase mengapresiasi perhatian Bank Indonesia Kota Sibolga yang telah membantu dan membina petani di daerahnya dalam pengembangan budidaya komoditas cabai merah.

“Pemkab Nias meminta Bank Indonesia Sibolga juga melakukan pembinaan kepada kelompok tani lainnya, sehingga kebutuhan cabai merah di Kabupaten Nias nantinya dapat diatasi,” jelasnya sembari menambahkan hal itu juga merupakan bagian dari usaha pihaknya dalam pengendalian inflasi di daerahnya.(imc/riz)

Komentar

Berita Terkini