|

(FEATURES:) Mereka yang tak Patah Semangat di HUT ke-78 RI

Masyarakat Kampung Aur menggelar upacara bendera HUT ke-78 Kemerdekaan RI di tengah banjir dan hujan gerimis di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Deli di Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimun, Kamis (17/08/2023). (foto: bsk) 

Mereka adalah orang-orang yang memiliki spirit hidup manakala HUT RI datang. Banjir dan lumpur bukan sesuatu yang bisa menghadang 


BANJIR dan lumpur tak menyurutkan langkah bocah itu menuju ke halaman masjid tak jauh dari rumahnya di kawasan Kampung Air, Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun, Kamis pagi (17/08/2023). 

Bertelanjang dada di tengah gerimis - bekas hujan deras sejak tadi malam - bocah 6 tahun itu rupanya sudah didahului teman-temannya di lokasi halaman masjid yang becek. Kaum ibu dan bapak-bapak juga sudah terlihat di sana. 

"Mau ikutan upacara bendera HUT RI," ujar bocah itu sambil bergegas ke kerumunan teman-temannya.

Banjir di kawasan Kampung Aur sudah menjadi pemandangan biasa bagi warga di sana. Kawasan itu berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Deli. Warga hapal betul kapan saatnya mengungsi ketika banjir datang. Apalagi hujan deras mengguyur sampai berjam-jam. 

Meski terbiasa dengan banjir, tetap saja, masyarakat Kampung Aur selalu dirundung cemas karena banjir selalu datang tanpa permisi. Apalagi disaat musim penghujan tiba. 

Banjir di Kampung Aur kerap terjadi akibat meluapnya air sungai Deli yang tak cukup kuat menampung debit air hujan. Alhasil, luapan aliran sungai menggenangi rumah-rumah warga di sana. 

"Kondisi ini sudah terjadi puluhan tahun. Jadi kami sudah terbiasa, meski rasa cemas itu tetap ada," ujar beberapa warga yang ditemui. 

Sama seperti bocah itu, para ibu-ibu juga begitu antusias mengikuti upacara bendera di HUT ke-78 RI. 

Ternyata dari pagi masyarakat sudah bergotong royong membersihkan halaman masjid untuk dijadikan tempat upacara menggantikan lokasi upacara yang sebelumnya direncanakan di sungai Deli. Memeriahkan HUT RI, masyarakat juga menghiasi kampungnya dengan ornamen-ornamen bendera merah putih. 

Dalam upacara bendera tersebut, bertindak selaku inspektur upacara Camat Medan Maimun Tommy Prayoga Sidabalok diwakili Lurah Aur Fahreza Ksatria Purba. Turut hadir juga Babinsa dan Bhabinkamtibmas.

Di tengah kondisi lapangan upacara yang masih becek dan berlumpur, pasukan pengibar bendera merupakan anak-anak dari Kampung Aur. Mereka tetap totalitas menjalankan tugasnya mengibarkan bendera merah putih hingga ke puncaknya. 

"Ini semangat yang patut kita apresiasi," ujar Lurah Aur Fahreza Ksatria Purba. 

Upacara bendera hari itu sebenarnya dilaksanakan di sungai Deli. Lantaran hujan deras sejak tadi malam mengakibatkan meluapnya air sungai. 

"Jadi lokasi upacara kita pindah ke darat," kata Fahreza. 

Fahreza mengaku kagum dengan masyarakat Kampung Aur yang tidak pernah patah semangat dalam merayakan hari Kemerdekaan. 

"Kita lihat semangat yang ditunjukkan orangtua dan anak-anak kita tetap tidak kendur meski dalam kondisi banjir seperti ini. Semangat inilah yang harus terus dijaga," kata Fahreza. 

Syafri Tanjung, salah seorang warga, mengungkapkan, upacara bendera HUT RI setiap tahunnya digelar masyarakat Kampung Aur. Seperti tahun ini, kata Syafri, meski dalam kondisi banjir dan lumpur yang ketebalannya mencapai 20 cm, namun tidak menyurutkan masyarakat untuk tetap menggelar upacara bendera. 

Syafri Tanjung menyampaikan ucapan terimakasih kepada Pemko Medan khususnya Kelurahan Aur yang sudah mendukung terselenggaranya upacara HUT ke 78 RI di Kampung Aur.

"Sejak tahun 80-an baru kali ini yang menjadi pembina upacara di sini Bapak Lurah. Kami masyarakat tentu sangat senang dengan perhatian dari Lurah Aur yang sudah sejak seminggu ini terus bersama-sama dengan masyarakat untuk menyiapkan upacara ini," katanya.

Sepertinya, semangat Syafri dan masyarakat Kampung Aur dalam menggelar upacara bendera HUT RI akan terus mereka turunkan sampai ke anak cucu kelak. 

Semangat mereka sepertinya terus hidup sebagaimana semangat perjuangan Sutan Syahrir dalam memperjuangkan kemerdekaan RI. 

"Semangat Sutan Syahrir itu jugalah yang mengajarkan kami untuk selalu hidup bergotong royong," ungkapnya.(bambang sri kurniawan

Komentar

Berita Terkini