|

Dihadang Sekelompok Orang, Massa Batal Demo Kantor Bupati dan DPRD Tapteng

Ratusan massa mengatasnamakan Koalisi Masyarakat Sipil Tapanuli Tengah, batal berunjuk rasa damai ke kantor DPRD dan kantor Bupati Tapteng, gegara dihadang sekelompok orang saat melintasi Jalan Raja Junjungan Lubis (Simpang DPRD), Senin (08/05/2023).(foto: riz) 


INILAHMEDAN - Tapteng: Ratusan massa mengatasnamakan Koalisi Masyarakat Sipil Tapanuli Tengah, batal berunjuk rasa damai ke kantor DPRD dan kantor Bupati Tapteng, gegara dihadang sekelompok orang saat melintasi Jalan Raja Junjungan Lubis (Simpang DPRD), Senin (08/05/2023).

“Terkait unjuk rasa tadi, kami melihat ada pembiaran oleh pihak kepolisian. Karena aksi kita diganggu sekelompok orang. Kita tidak tahu dari mana mereka datang, apa maksud dan tujuan mereka kita tidak tahu,” kata koordinator aksi, Dennis Simalango kepada wartawan.

Menurut Dennis, pihaknya sudah melakukan koordinasi kepada pihak kepolisian pada Jumat (05/05/2023) lalu. Mereka memberitahukan akan melakukan unjuk rasa damai di kantor DPRD dan juga kantor Bupati Tapteng.

“Terkait hal ini, kami meminta kepada Kapolda dan Kapolri untuk melihat Kabupaten Tapanuli Tengah, bagaimana tadi Kepolisian Resor Tapanuli Tengah kalah terhadap sekelompok orang. Kemudian kami yang sudah jelas ada koordinasi dengan pihak kepolisian justeru disuruh untuk mundur, sementara orang yang menghalangi akses jalan kami justeru dibiarkan, itu akses jalan umum bukan jalan pribadi,” timpal Dennis. 

Denis menjelaskan, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dan terjadinya benturan massa aksi, pihaknya memutuskan untuk kembali ke rumah masing-masing. 

“Bukan berarti kami mundur. Ke depan kami akan mempersiapkan aksi yang lebih besar,” bebernya.

Dennis mengatakan tujuan aksi yang mereka gelar ingin menyampaikan penolakan terhadap Pj Bupati Tapteng Elfin Elyas Nainggolan yang dinilai tidak layak memimpin Kabupaten Tapanuli Tengah. 

“Kami minta kepada Mendagri untuk segera mencopot dan mengevaluasi yang bersangkutan. Karena dari segi pekerjaan selama 6 bulan ini, kita lihat tidak ada perubahan yang bisa dibuat oleh Pj Bupati Tapteng,” kata Dennis.

Misalnya, kata dia, banyak masyarakat Tapteng yang kesulitan mengurus administrasi kependudukan seperti  KTP, KK, jaminan kesehatan, dan PKH.

“Terkait bantuan PKH, banyak sekali warga yang seharusnya layak mendapat justeru tidak mendapat, orang yang harusnya tidak layak, itu yang mendapat,” paparnya.

Pihaknya juga menuding, Elfin Elyas Nainggolan tidak mampu menertibkan aparat dan perangkat-perangkat desa untuk mencopot salah satu gambar ketua partai politik di Tapteng yang ditempel hampir di seluruh rumah-rumah masyarakat. 

“Harusnya, dia sebagai kepala daerah bisa menertibkan ini, dan sampai saat ini kita temukan bahwa foto-foto mantan pejabat Bupati Tapteng masih terpampang di kantor-kantor dan fasilitas publik yang ada di Kabupaten Tapanuli Tengah,” ujarnya.

Joko Pranata Situmeang selaku penanggungjawab dan advokasi massa Koalisi Masyarakat Sipil Tapanuli Tengah menimpali, pihaknya sangat kecewa dengan keadaan di lapangan, terutama aparat terhadap kepolisian. 

“Saya memastikan kepada mahasiswa di Jakarta, dalam waktu dekat akan melakukan aksi di Mabes Polri, meminta kepada Kapolri untuk mengevaluasi Kapolres Tapteng. Saya menjanjikan untuk melakukan aksi di Mabes Polri,” kata Joko Pranata Situmeang.

Dia juga berjanji dalam waktu dekat akan menurunkan ribuan masyarakat Tapanuli Tengah dan akan melewati jalur yang sama saat berunjukrasa. 

“Kami tidak akan mengganti jalur. Jadi saya tegaskan, kami tidak kalah, tapi kita mundur demi harga diri kita,” terangnya.(imc/riz)

Komentar

Berita Terkini