|

Gubernur Edy Halalbihalal Bersama Keluarga Besar Kesultanan Asahan

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menghadiri Halalbihalal Kesultanan Asahan 1444 H yang diselenggarakan di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman No. 41 Medan, Sabtu (29/04/2023). (foto: bsk)


INILAHMEDAN - Medan: Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menghadiri halalbihalal bersama Keluarga Besar Kesultanan Asahan,l di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Sabtu (29/04/2023).

Hadir di antaranya Sultan Asahan XII Tuanku Kamal Abraham Abdul Djalil Rahmadsyah Alhaj, Sultan Langkat, Deli, Serdang, Datok Prof Djohar Arifin serta tokoh Melayu lainnya, bersama seratusan keluarga besar Kesultanan Asahan.

Edy menyampaikan, keberadaan bangsa Melayu, khususnya di Pantai Timur Sumatera Utara membuktikan betapa peran kerajaan atau kesultanan yang ada di sepanjang jalur pesisir ini mengiringi perkembangan peradaban masyarakat.

"Saya ingin semua kesultanan Melayu ini, mulai dari Langkat sampai ke Labuhan bersatu dan saling menguatkan," ujar Edy yang hadir bersama Ketua TP PKK Sumut Nawal Lubis.

Khusus untuk Kesultanan Asahan, Edy menyampaikan tentang banyaknya peninggalan sejarah peradaban Melayu seperti di Kabupaten Asahan maupun Kota Tanjungbalai yang dahulunya merupakan satu wilayah administratif.

Edy juga telah merencanakan bagaimana pakaian khas Melayu, Teluk Belanga dan Baju Kurung bisa dijadikan seragam bagi pegawai setiap satu hari dalam sepekan. Sehingga budaya Melayu tetap lestari hingga masa mendatang.

"Saya minta waktu nanti kita ketemu membahas ini (penguatan budaya Melayu) bersama, semua tokoh-tokoh Melayu di Sumatera Utara," ujar Edy.

Sementara Sultan Asahan XII Tuanku Kamal Abraham Abdul Djalil Rahmadsyah Alhaj menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada Edy yang memberikan perhatian terhadap perkembangan kebudayaan Melayu, serta keberadaan penerus kesultanan Melayu, khususnya Asahan.


Tuanku Kamal juga mengatakan bahwa banyak sekali peninggalan sejarah kesultanan yang ada di Kabupaten Asahan maupun Kota Tanjungbalai. Mengingat kedudukan kerajaan yang berasal dari Kesultanan Iskandar Muda berada di wilayah ini.

"Kita ingin peninggalan yang masih ada seperti Istana dan Masjid Raya di Tanjungbalai itu bisa dijadikan warisan budaya (dirawat). Kepada pemerintah setempat sudah kita sampaikan hal itu, semoga bisa diwujudkan. Sebab kondisinya perlu perbaikan. Apalagi Pak Gubernur juga mendukung hal itu," ungkapnya.(imc/bsk)





Komentar

Berita Terkini