|

Warga Desa Sumbul Minta Pemerintah Tinjau Ulang PT Mabar Fit VI/BR-6

PT Mabar Fit IV (BR-6). (foto : joy) 
INILAHMEDAN - STM Hilir : Warga yang bermukim di Dusun III Batu Karang, Desa Sumbul, Kecamatan Sinemba Tanjung Muda (STM) Hilir, Kabupaten Deliserdang meminta pemerintah untuk meninjau ulang keberadaan dan fungsi PT Mabar FIT VI (BR-6) yang telah bertahun menjalankan usaha disekitar pemukiman warga tersebut. 

Pasalnya, selain berdampak polusi udara yang dicemarkan berasal dari pabrik pengolahan ayam boiler dan pupuk kompos itu, limbah yang dihasilkan dari aktivitas pabrik juga telah mencemari lingkungan warga karena pembuangan hasil pengolahan langsung ke sungai tempat warga mandi,cuci, kakus (MCK) sehari-hari. 

Air limbah pengolahan dari pabrik yang mengalir ke saluran air langsung berwarna hitam. (foto : joy) 
" Dulunya pabrik itu bukan memproduksi ayam potong, tapi tempat pengolahan dan pemotongan ternak babi dan dari 2020 hingga kini baru beralih ke ayam," kata Dana Ginting (47) saat ditemui pada Sabtu (01/10/2022). 

Menurut mantan Kadus Dusun IV tersebut, pihak pengelola dan management pabrik tidak pernah memperdulikan dan memperhatikan baik keluhan dan keresahan warga yang dikibatkan aktivitas pabrik. 

Ia juga mengatakan, aroma busuk yang dihasilkan oleh kegiatan pabrik diperkirakan sejak pukul 10.00 WIB hingga selesai pada sore. 

Air limbah aktivitas pabrik. (foto : joy) 
" Memang gak tahan kali kita menghirup udara setiap harinya kalo sudah berbunyi deru mesin boilernya pabrik itu. Apalagi terbawa angin berhembus, waduh mau rasanya pingsan kita," ungkapnya. 

Senada, Aroy Tarigan (41), Jalik Sembiring (28), Yose Iskandar Barus (50) dan Nuraisyah serta Kadus III Sisko Gurusinga (33). 

" Soal aroma yang menyengat itu kalo kata pihak pabrik yang pernah saya temui mengatakan akan meninggikan lagi tembok pabrik yang sekarang. Karena menurut mereka bau busuk yang menyengat hidung warga itu kemungkinan dari tembok yang rendah. Jadi saat pabrik beraktivitas anginnya melampaui tembok yang sekarang," ucap Sisko Kadus III sembari mengatakan keluhan warga akan disampaikan secepatnya. 

Warga menunjukkan air limbah hasil aktivitas pabrik. (foto : joy) 
Sementara dibagian lain, pihak management yang coba dihubungi wartawan melalui WhatsApp (W A) bernama Ngasup warga Cinta Damai, tidak merespon. (imc/joy)

Komentar

Berita Terkini