Salah satu pedagang kuliner di Kawasan Lapangan Merdeka yang akan direlokasi.(foto: bsk) |
INILAHMEDAN - Medan: Fraksi Partai Demokrat DPRD Medan meminta Pemko Medan terlebih dahulu merelokasi para pedagang buku bekas dan pedagang lainnya di seputaran Lapangan Merdeka Medan sebelum merevitalisasi kawasan itu untuk mengembalikan fungsinya sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH).
"Pada prinsipnya, kita mendukung revitalisasi Lapangan Merdeka sebagai Ruang Terbuka Hijau. Tapi di sana kan, banyak pedagang buku dan makanan yang berjualan. Jadi mereka juga perlu direlokasi ke tempat yang baru," kata Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Medan Burhanuddin Sitepu, Selasa (21/06/2022).
Seperti diketahui, Wali Kota Medan Bobby Nasution memastikan akan melakukan revitalisasi Lapangan Merdeka Medan untuk mengembalikan fungsinya sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH). Di sana nantinya masyarakat dapat memanfaatkan fungsi lapangan yang pada zaman Belanda disebut de-Esplanade itu sebagai tempat untuk melewati waktu, seraya menikmati suasana baru yang dihadirkan.
Revitalisasi yang akan direncanakan pada awal Juli mendatang, Pemko Medan terlebih dahulu akan merelokasi sejumlah tenant yang berada di Merdeka Walk (MW) ke Taman Lili Suheri di Jalan Listrik/Palang Merah Medan. Sedangkan pedagang buku akan dipindahkan ke kawasan Kelurahan Gaharu Kecamatan Medan Timur.
Proyek revitalisasi Lapangan Merdeka itu membutuhkan anggaran Rp400 miliar. Anggarannya ditampung di 3 tahun anggaran (multi years).
Menurut Burhanuddin, dengan anggaran yang begitu besar, revitalisasi harus tepat sasaran dan tentunya memperhatikan para dunia usaha dan UMKM yang selama ini menggantungkan hidupnya berjualan dari Lapangan Merdeka.
Seharusnya, kata Burhanuddin, relokasi untuk pedagang buku sudah dibangun sebelum disuruh pindah. Tapi yang terjadi pedagang disuruh mengosongkan lokasi tanpa adanya tempat berjualan yang baru.
Wakil Ketua DPRD Medan Rajudin Sagala juga mendukung revitalisasi lapangan Merdeka untuk mengembalikan fungsinya sebagai cagar budaya dan salah satu ikon Kota Medan.
Revitalisasi itu, kata dia, tidak sekadar mengembalikan fungsi cagar budaya, tapi dapat juga menghidupkan ekonomi masyarakat dengan adanya UMKM di basement yang akan dibangun.
“Basement tersebut diharapkan bisa jadi tempat para pedagang kuliner dan pedagang buku, sehingga mereka tidak tergusur. Kegiatan peningkatan ekonomi masyarakat harus bisa berjalan dengan baik dari hasil revitalisasi tersebut,” katanya. (imc/bsk)