|

Dampak Negatif Internet, Anak Rentan Jadi Korban Kekerasan Seksual

Ketua TP PKK Sumut Nawal Lubis menjadi narasumber pada kegiatan Advokasi Pemanfaat Internet Dalam Rangka Perlindungan Perempuan dan Anak secara virtual, Rabu (25/05/2022). (foto: imam)


INILAHMEDAN - Medan: Dampak negatif internet terhadap anak semakin mengkhawatirkan. Selain gangguan fisik dan kesehatan, penggunaan internet yang tidak terkontrol dapat mengakibatkan anak rentan menjadi korban kekerasan seksual.

Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Sumatera Utara Nawal Lubis mengatakan peran orang tua sangat penting dalam mencegah dampak negatif penggunaan internet terhadap anak.

Berdasarkan Sistem Data Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni-PPA) Tahun 2021 yang ada pada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sumatera Utara, korban kekerasan terhadap anak sebanyak 925 orang. Kasus kekerasan terbesar adalah korban kekerasan seksual pada anak sebanyak 533 orang yang diakibatkan berbagai faktor di antaranya penggunaan internet.

"Peran orang tua sangat penting untuk mengantisipasinya," kata Nawal Lubis saat menjadi narasumber pada kegiatan Advokasi Pemanfaat Internet Dalam Rangka Perlindungan Perempuan dan Anak secara virtual, Rabu (25/05/2022).

Menurut Nawal, untuk melindungi anak dari dampak negatif internet tersebut antara lain, orang tua perlu melakukan pendekatan dengan hati. Mendampingi anak dalam mengakses internet dan mengetahui seluruh akses jejaring sosial dan lainnya.

"Orang tua juga dapat menggunakan aplikasi ramah anak bisa jadi pilihan sebagai cara mendidik anak di era digital dan mendisiplinkan penggunaan smartphone. Sudah banyak pengembang perangkat lunak yang memungkinkan orangtua memasang aplikasi ramah anak atau melalui parental control," katanya.

Nawal juga mengingatkan pada orang tua agar menjadi panutan bagi anak, dengan bertindak sopan dan bijak di media sosial, karena anak-anak merupakan peniru andal. Selalu sediakan waktu untuk makan bersama, bercengkrama, dan bicara dari hati ke hati dengan bertatap muka. Mematikan televisi yang tidak ditonton juga dapat membantu untuk fokus  pada setiap anggota keluarga.

"Ketika anak mulai bisa berselancar sendiri di dunia maya, berikan peringatan pada anak agar tidak sembarangan menyebarkan hal-hal yang berbau privasi di dunia online. Hal-hal tersebut dapat berupa foto, alamat, nomor telepon dan lainnya," katanya.

Disampaikan juga, beberapa dampak yang kerap terjadi akibat penggunaan internet pada anak antara lain terjadinya gangguan pada fisik. Apabila berlebihan menyebabkan gangguan kesehatan mata, masalah tidur dan sulit konsentrasi, ketidakseimbangan perkembangan motorik, serta gangguan pencernaan. Juga gangguan perkembangan bahasa dan sosial, yang dapat menunda perkembangan bicara dan bahasa anak, membatasi pergaulan sosial, serta mengurangi waktu berkualitas bersama keluarga.(imc/bsk)


 

Komentar

Berita Terkini