|

Paul Mei Anton: Perlu Kolaborasi Pemko, Pemprov dan PDAM Kembali Buat Hidran Air di Medan

Anggota DPRD Medan Paul Mei Anton Simanjuntak Paul saat melakukan sosialisasi Produk Hukum Daerah Kota Medan No 6 Tahun 2016 tentang Restribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran di Jalan Kolam, Kelurahan Bandar Selamat, Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan, Senin (21/03/2022).(foto: bsk) 


INILAHMEDAN - Medan: Anggota DPRD Medan Paul Mei Anton Simanjuntak mengatakan perlu kolaborasi yang intens antara Pemko Medan, Pemprov Sumut dan PDAM Tirtanadi untuk kembali membuat pengadaan Hidran Air.

"Ini (Hidran Air) untuk mengantisipasi percepatan untuk memudahkan pemadaman api saat peristiwa kebakaran, khususnya di Kota Medan," kata Paul Mei Anton Simanjuntak Paul saat melakukan sosialisasi Produk Hukum Daerah Kota Medan No 6 Tahun 2016 tentang Restribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran di Jalan Kolam, Kelurahan Bandar Selamat, Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan, Senin (21/03/2022).

Sebagai bentuk kesiapan dan tanggap kebakaran lewat pengadaan Hidran Air, kata politisi PDIP ini, perlu dibangun Unit Pelayanan Teknis (UPT) Dinas Pemadam Kebakaran di kawasan Jalan Letda Sujono.


Ketua Komisi IV DPRD Medan ini juga mengutarakan untuk kendaraan pemadam kebakaran juga perlu dimaksimalkan penggunaannya. Artinya selain dari 30 kendsraan yang stanby, sedangkan sisanya yang boleh dikatakan ada kerusakan itu diperbaiki sehingga armada tersebut bisa siaga di UPT yang telah ada, sembari memberikan sosialisasi pelatihan kepada relawan untuk langkah pencegahan dan pemadaman api bila terjadi kebakaran.

Dalam sosialisasi yang dihadiri, Parulian Sihite perwakilan Damkar Kota Medan, Sekcam Medan Tembung, Ansari Hasibuan, Lurah Bandar Selamat, Mukhtar Lubis serta tokoh masyarakat dan agama setempat, Paul mengatakan perlunya koordinasi untuk pengecekan terhadap bangunan ruko, mini market, gudang dan pabrik apakah memiliki alat pemadam api.

“Sama-sama kita ketahui bahwa di kawasan Medan Tembung ini banyak pabrik dan gudang serta perkantoran sehingga ini perlu adanya pengecekan kesiapan dalam mencegah kebakaran,” katanya.

Senada dengan itu, Parulian Sihite sepakat perlu adanya Hidran Air, di mana waktu ia masuk menjadi petugas pemadam kebakaran pada 1998 tercatat ada 138 Hidran Air. Tapi saat ini tinggal 38 saja. “Hidran Air ini sangat membantu petugas pemadam dalam memadamkan api,” katanya.

Parulian juga memaparkan kebakaran yang terjadi dikarenakan kelalaian manusia dalam memperhatikan instalasi kelistrikan. Sebab hampir 90 persen kebakaran terjadi karena kurang pahamnya warga atas instalasi kelistrikan di rumahnya.

Dia mencontohkan bahwa kebakaran sering terjadi disaat pemilik tidak ada di rumah terutama pada hari libur atau hari besar keagamaan. Jadi, saran dia, pemilik rumah saat akan berpergian terlebih dahulu mematikan alat-alat peralatan rumah tangga yang menggunakan listrik.

“Sebelum berpergian harus dicek kembali kelistrikannya dengan memastikan telah mematikan kulkas, AC, televisi, kipas angin, alat pemasak dan pemanas nasi dan dispenser saat bepergian jauh,” ujarnya.

Pada sosialisasi itu, Paul juga mengingatkan kepada warga tentang BPJS PBI untuk perobatan termasuk kepengurusan KTP,  KK dan Akta Kelahiran.

Paul juga menyerahkan secara simbolis akta kelahiran kepada warga yang sebelumnya datang ke Paul Center dalam kepengurusan KK, KTP, BPJS PBI dan Akta Kelahiran.(imc/bsk)

Komentar

Berita Terkini