|

Bupati Dairi Bersama Perwakilan Bank Indonesia Kunjungi Dan Bantu Pesantren Sidiangkat Dairi

Bupati Eddy Keleng bersama Kepala Perwakilan BI Sumut Ibrahim dan Ketua Yayasan Pondok Pesantren Sediangkat, Dairi. (foto : nt)  

INILAHMEDAN - Dairi : Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu dan Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara Ibrahim mengunjungi Pondok Pesantren Sidiangkat untuk menyerahkan secara simbolis bantuan berupa tempat bangunan (green house) serta tanaman hidroponik kepada pihak pesantren pada Rabu (03/11/21).

Dalam kesempatan itu, Bupati Eddy Berutu mengapresiasi perhatian dan kepedulian Bank Indonesia atas bantuan yang diberikan. Dirinya mengaku bersyukur karena Bank Indonesia hadir untuk mendukung kemandirian ekonomi Pesantren dan dapat bersinergi dengan Pemkab Dairi terkait dengan pemasarannya maupun pendampingannya.

" Kita berharap dengan diberikannya green house dan budidaya hidroponik oleh Bank Indonesia dapat meningkatkan kemandirian ekonomi pesantren Sidiangkat, walaupun sesuai pengakuan ketua Yayasan Ponpes Sidiangkat bahwa hasil hidroponik saat ini masih memenuhi kebutuhan pesantren, tapi untuk selanjutnya diharapkan menambah pendapatan pesantren sehingga pesantren dapat mandiri secara finansial,” ujar Eddy Berutu.

Selanjutnya, Ibrahim mengatakan bahwa kegiatan itu merupakan bentuk implementasi dari Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia berupa penguatan rantai nilai halal (halal value chain) di bidang pemberdayaan ekonomi syariah.

Saat ini terdapat 10 pesantren di wilayah kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara yang memperoleh pemberdayaan ekonomi dan pengembangan usaha dari Bank Indonesia. Tujuh bekerjasama dengan berbagai stakeholder, termasuk pesantren yang ada di Kabupaten Dairi.

" Kita berharap jumlah pesantren yang terlibat dalam program pemberdayaan ekonomi dan pengembangan usaha terus bertambah agar kumpulan pesantren ini nantinya dapat melakukan pengembangan pasar bersama, saling memenuhi kebutuhan melalui unit usaha masing-masing, hingga dapat aktif dalam mendukung program Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren (Hebitren) yang dapat mendorong akselerasi penguatan ekonomi baik di tingkat daerah, regional, maupun nasional,” sebutnya. 

Ibrahim menambahkan pengembangan sektor usaha pesantren dilakukan oleh Bank Indonesia dengan memperhatikan letak geografis pesantren, kemampuan sumber daya manusia, potensi ekonomi, dampak bagi masyarakat sekitar dan peluang untuk memberikan kesempatan meningkatkan kemampuan pengelolaan usaha secara profesional.

" Atas dasar tersebut, kami memutuskan pengembangan usaha yang diterapkan pada Pesantren Dairi, diawali dengan pengembangan produk sayur mayur dengan memanfaatkan sarana produksi green house seluas 500 meter. Pengembangan usaha selanjutnya dapat dilakukan dengan mengacu pada usaha produktif yang telah dirintis oleh pesantren,” imbuhnya.

Selain memberikan bantuan sarana produksi berupa bangunan screen house beserta modul tanam, Bank Indonesia juga memberikan bantuan berupa benih tanaman sayuran sebanyak 100 bungkus, nutrisi A&B Mix 500 liter, rockwool 5 bal, TDS/ PH meter 2 pcs dan asam pospat (H3PO4) 25 liter serta pelaksanaan capacity building selama 2,5 hari dengan menghadirkan para narasumber yang kompeten dalam budidaya sayuran hidroponik.  (imc/nt) 


Komentar

Berita Terkini