|

Revitalisasi Lapangan Merdeka, Ini Konsep dan Keistimewaannya

Pemko Medan terus mematangkan rencana revitalisasi Lapangan Merdeka.(foto: dok) 


INILAHMEDAN - Medan: Pemko Medan terus mematangkan rencana revitalisasi Lapangan Merdeka. Pradesain telah selesai. Sembari menunggu bantuan keuangan dari Pemprov Sumut, Pemko Medan membuat gambar dan menyusun tahapan pekerjaan.

Revitalisasi Lapangan Merdeka akan mengembalikan areal tersebut sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH). Selain membebaskan lapangan ini dari bangunan-bangunan, revitalisasi akan tetap mempertahankan kelestarian pohon-pohon di sekitarnya yang berfungsi sebagai ruang terbuka kota bersejarah.

Revitalisasi Lapangan Merdeka juga terintegrasi dengan pembenahan kawasan bersejarah Kesawan. Selain mempertahankan kelestarian lingkungan, revitalisasi juga menjadikan Lapangan Merdeka sebagai infrastruktur.

Kepala Bappeda Medan Benny Iskandar mengatakan pada revitalisasi Lapangan Merdeka juga akan dibangun lahan parkir bawah tanah yang terang, puitis, dan humanis. Sedangkan resapan air dari ruang terbuka publik di atas basement parkir disalurkan ke "collector tunnel" raksasa di sisi Utara dan tidak membebani saluran drainase di luar Lapangan Merdeka.

"Selain parkir, di bassement juga ada jalur komersial yang akan ditata dengan apik dan menimbulkan kenyamanan," kata Benny, Jumat (15/10/2021).

"Selain parkir bawah tanah, di basement Lapangan Merdeka juga akan dihidupkan gerai-gerai bisnis," sambungnya.

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi juga menjanjikan mengucurkan bantuan pemerintah provinsi sebesar Rp100 miliar terkait revitalisasi Lapangan Merdeka.

"Saya lihat gambaran revitalisasi Lapangan Merdeka yang dibuat Bobby (Wali Kota Medan) bagus. Saya dukung itu. Coba dibantu Rp100 miliar, dari mana dananya dicari tahu," kata Gubernur Edy kepada Kepala Bappeda Sumut Hasmirizal Lubis, dalam sebuah rapat koordinasi di aula Tengku Rizal Nurdin Rumah Dinas Gubernur beberapa waktu lalu.

Budayawan Shafwan Hadi Umry menyatakan dukungannya atas program revitalisasi Lapangan Merdeka ini. Revitalisasi diharapkan kian menumbuhkan kebersamaan masyarakat Medan yang multietnik. 

Shafwan menilai, pendekatan revitalisasi yang mempertahankan pelestarian sejarah dan karakter Lapangan Merdeka sebagai ruang publik terbuka sangatlah tepat.

"Manusia modern kian terisolasi di rumah-rumah, di villa-villanya sendiri. Tak ada lagi wahana pertemuan kultur. Revitalisasi Lapangan Merdeka ini merupakan langkah tepat untuk mewujudkan wahana pertemuan kultur, pertemuan keluarga Indonesia," ungkap Shafwan yang juga dikenal sebagai penyair Indonesia asal Medan.(imc/bsk)

Komentar

Berita Terkini