|

Warga Ricuh Dengan Kelompok Massa Yang Hendak Pasang Pagar Di Lahan


INILAHMEDAN
- Percut : Sejumlah warga di Jalan Metrologi, Desa Sampali, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang, terlibat ricuh dengan sekelompok massa dari salah satu organisasi yang datang ke desa mereka untuk membuat pagar tembok di lahan yang dihuni oleh ratusan kepala keluarga, Senin (26/04/21). 

Informasi menyebut, aksi pembangunan tembok itu menuai protes dan emosi warga yang akhirnya berdampak pada kericuhan yang tak terelakkan. 

Hingga seorang anak menjadi korban penolakan oleh massa yang tidak dikenal warga tersebut. Bahkan salah seorang wartawan Tribun bernama Kristen Edi Sidahuruk diduga menjadi korban intimidasi dari kelopak organisasi kepemudaan yang membekngi kelompok yang membuat pagar.

Salah seorang warga bernama Marsaulina Sitompul (51) mengatakan, mereka datang awalnya dengan menggunakan truk.

" Di dalam truk itu sudah membawa material bahan bangunan. Saya coba hadang dengan meminta agar jangan diturunkan material," katanya. 

Lalu dirinya yang mencoba menghadang kemudian berusaha untuk berkomunikasi dengan sekelompok massa yang datang itu. 

" Saya coba berbicara baik-baik. Saya bilang, jangan dulu. Kawan-kawan di desa ini sedang berada di kantor desa membahas permasalahan ini. Namun mereka gak mau, jadinya bentrok," sebutnya.

Aksi massa yang diduga meneror warga tersebut merupakan aksi yang ke dua.

" Ini merupakan aksi yang kedua, yang pertama hari Jum'at lalu, saat kericuhan warga di sini dan massa yang tidak dikenal terjadi saling tolak," jelasnya. 

Menurutnya, kericuhan terjadi dengan aksi saling dorong antar warga dan sekelompok massa yang datang. 

" Kami di sini hanya untuk hidup, bercocok tanam. Kami petani kecil, saya berharap pemerintah bisa memperhatikan nasib kami rakyat kecil ini. Kami tinggal di sini sudah dari tahun 1997. Memang kami tinggal di sini, tanpa ada surat tahan. Tapi kan ini sudah lama dilepas," ungkapnya. 

Selanjutnya, pasca kejadian baru sejumlah personil kepolisian Polsek Percut Seituan tiba di lokasi.

Kapolsek Percutseituan AKP Jan Piter Napitupulu langsung berdialog dengan masyarakat.

" Tidak ada preman di Percut Seituan ini. Tidak kita biarkan," ucap Kapolsek yang disahuti sorak oleh warga.

Kapolsek segera mengambil tindakan penghentian sementara proses pembangunan pagar beton yang berada dilokasi.

" Kami dari Percut Seituan ke lokasi untuk menghentikan pembangunan pagar. Ini upaya untuk mencegah bentrok dan kedua pihak akan kita mediasikan dalam waktu dekat, kalau tak di kantor desa, ya dikantor camat," ucapnya. 

Sementara, tambahnya, situasi sudah kondusif, walau ada kericuhan karena mereka (kelompok warga) hanya ingin mempertahankan tempat tinggalnya.  (imc/joy) 


Komentar

Berita Terkini