|

Ketum Granat : Narkoba Itu Tak Ada Tiket Kembali


INILAHMEDAN
- Medan : Terkait kasus yang kini menimpa Kapolsek Astana Anyar, Bandung, Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi soal narkoba bersama 11 anggotanya, disayangkan sejumlah elemen masyarakat. 

" Granat sangat menyayangkan seorang Polwan bahkan menjabat Kapolsek terlibat dan jadi pelaku penyalahgunaan narkoba. Kalau kita ikuti dia punya reputasi dia punya rekam jejak cukup bagus kinerjanya," ungkap Ketua Umum (Ketum) Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Henri Yosodiningrat di Medan pada Jumat malam (19/02/21). 

Kedatangannya itu dalam rangka Pelantikan dan rapat kerja (Raker) Granat Sumut. Ia yang juga berprofesi sebagai pengacara mengatakan bahwa inilah satu gambaran buat semua orang atau namanya narkoba bisa membuat orang lupa segalanya. 

" Mungkin ini akibat dia pernah mencoba sekali, setelah itu dia langsung kehilangan akal sehat. Dia lupa akan masa depannya, dihancurkannya karirnya sendiri," sebutnya yang didampingi Ketua DPD Granat Sumut Sastra, Ketua DPC Granat Kota Medan Raja Makyasa, Ketua DPC Granat Simalungun Hendri Jimmy Gultom dan Sekretaris DPC Granat Karo. 

Meski begitu, tambahnya, kita harus mengambil hikmah atau pelajaran. " Kita tidak mengutuk tidak juga mengecam, mudah-mudahan ini yang terakhir tidak ada lagi korban putra-putra dan putri-putri terbaik bangsa ini," harap Henry. 

Disebutkan, dirinya khusus datang ke Sumatera Utara dalam rangka untuk memberikan masukan dan arahan terkait dinamika peningkatan pengguna narkoba di Sumut serta mengajak masyarakat untuk menjadi relawan Granat.

Selaku Ketua Umum DPP Granat, ia kembali mengajak masyarakat untuk menghindari akan bahaya narkoba tersebut. 

" Kalo istilahnya, sekali kau pakai barang itu, maka ketergantungan atau narkoba itu hanya satu kali tiket berangkat nggak ada tiket kembali," pungkasnya. (imc/joy) 

Komentar

Berita Terkini