|

Budaya Salaman 'Hilang' di Paripurna HUT Kota Medan, Akh...


INILAHMEDAN - Medan: Wabah Covid-19 mengenyampingkan banyak hal. Selain berdampak pada sistem perekonomian, kebiasaan-kebiasaan di masyarakat juga sedikit mulai tergeser. Termasuk juga budaya bersalaman sebagai pertanda perekat hubungan sosial. Paling tidak, ini mulai 'menghilang' pada pertemuan-pertemuan resmi di pemerintahan. Akh...

'Hilangnya' budaya salaman ini terlihat pada rapat paripurna HUT ke-430 di DPRD Medan, Selasa (30/06/2020). Rapat itu dipimpin Ketua DPRD Medan Hasyim beserta unsur pimpinan dewan dan dihadiri Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution. Muspida plus juga hadir dengan atribut kedinasannya masing-masing.

Sementara kursi-kursi yang biasa diduduki para wakil rakyat tidak lagi terisi secara keseluruhan. Satu kursi ditempati pemiliknya, dan di kursi sebelahnya dikosongkan. Begitu seterusnya.

"Ini dampak pandemi. Jaga jarak. Kan begitu protokoler kesehatannya," kata seorang pengunjung yang hari itu hadir sebagai undangan.

Kemana wakil rakyat selaku pemilik kursi yang kosong itu? Pengunjung lainnya nyeletuk: "Mungkin mereka di ruangannya. Atau di tempat lain dan menghadiri paripurna lewat webinar," katanya.

Paripurna berlangsung sekitar 1 jam. Paripurna diisi dengan sambutan Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution, kemudian diselingi aksi paduan suara. Lalu, Ketua DPRD Medan Hasyim mengakhiri rapat.

Nah, kemudian yang berhadir di rapat itu - khususnya para pejabat - mulai meluangkan waktu untuk mempererat hubungan sosial. Di sinilah budaya salaman tak terlihat lagi. Kalau pun ada, diganti dengan mempertemukan siku lengan. Namun ada juga yang hanya merapatkan kedua telapak tangan ke dada sebagai pengganti salaman. Pandemi mengubah kebiasaan lama. Termasuk merevolusi gaya hidup. Menuju tatanan normal baru.(imc/bsk)
Komentar

Berita Terkini