 |
| Anggota DPRD Medan Antonius Devolis Tumanggor |
INILAHMEDAN - Medan: Anggota DPRD Medan Antonius Devolis Tumanggor mempertanyakan kegiatan keagamaan perlombaan 'Bermazmur' di Katolik Center yang dilaksanakan Dinas Kebudayaan Kota Medan.
"Kegiatan ini memang sangat positif, tapi yang kita pertanyakan kenapa pelaksananya pihak Even Organizer (EO) yang dihunjuk Dinas Kebudayaan dan bukan dari pihak gereja Katolik," kata Antonius di Medan, Jumat (22/11/2019).
Menurut Antonius, kegiatan 'Bermazmur' bagi umat Katolik merupakan salah satu bagian tata ibadah Misa di Gereja Katolik. Untuk melantumkan Mazmur butuh keahlian tersendiri karena tidak semua umat punya talenta untuk melantumkannya.
"Jadi dengan lomba Mazmur ini merupakan salah satu upaya peningkatan iman Kekatolikan," katanya.
Sebaiknya, kata Antonius, pihak Dinas Kebudayaan mempercayakan pelaksanaan kegiatan Bermazmur ini kepada umat Katolik atau lembaga yang berkompeten di bawah naungan Gereja Katolik.
"Kalau seperti ini sistemnya, berarti yang diuntungkan EO-nya dan yang sukses itu Dinas Kebudayaan. Jadi peran umat Katolik-nya di mana, apa hanya sebatas datang berlomba," katanya.
Bila merujuk kepada Permendag No 35 Tahun 2016 tentang pembentukan Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Getejani Katolik bahwa pesta paduan suara Getejani merupakan salah satu pembinaan keimanan dan ketakwaan umat Katolik.
Dari poin di atas, lomba Mazmur juga merupakan salah satu bagian dari pesta paduan suara Getejani sehingga penanganannya sebaiknya diserahkan kepada LPP Pesparani Gereja Katolik Kota Medan.
Dalam hal ini, kata dia, Pemko Medan sebaiknya segera membentuk Lembaga Pesparani Gereja Katolik Kota Medan.
"Dengan demikian lomba Mazmur bisa disatukan dengan festival paduan suara Gerejani Katolik," ujar Antonius.
Dengan demikian, kata dia, umat akan terlibat langsung melaksanakan lomba Mazmur dan paduan suara Gerejani dan bukan hanya sebagai penonton.(imc/bsk)
