|

Kegiatan Ngingeti Si Lupa Lingkar Nalar Indonesia Berlangsung Sukses

Peserta Kegiatan Ngingeti Si Lupa (mengingatkan kembali yang lupa) Lingkar Nalar Indonesia menyanyikan lagu Tanah Karo Simalem yang di gelar satu malam bersama Tanah Karo Simalem,  Kamis (10/9/2019).(imc/dokumen)

INILAHMEDAN-Medan : Kegiatan Ngingeti Si Lupa (mengingatkan kembali yang lupa) Lingkar Nalar Indonesia yang di gelar satu malam bersama Tanah Karo Simalem, berlangsung sukses, Kamis (10/9/2019).

Kegiatan yang diadakan di kedai apresiasi Rumah Uwak Jalan Pendidikan No.77 Medan ini
merupakan bentuk apresiasi generasi muda karo dibawah binaan Lingkar Nalar Indonesia terhadap kebudayaan khususnya budaya Karo.

Koordinator Tim Lingkar Nalar Indonesia Alexnader Chrisse Ginting menyebutkan, generasi muda karo yang ada di kota Medan ini sedang menjalankan pendidikannya maupun yang sudah bekerja, rindu akan budayanya.

"Kegiatan malam budaya karo ini dipersiapkan kurang lebih satu minggu," ujarnya.

Kegiatan ini menampilkan 
pengenalan catur karo kembali dan makanan khas karo cimpa, belajar ertudung (memakai tudung), belajar erkampuh (memakai sarung), serta melantunkan syair -syair indah dari Tanah Karo.

"Terkhusus lagu-lagu ciptaan karya komponis besar dari Tanah Karo Djaga Depari. Ini bertujuan karena generasi muda karo tidak mau karya besar itu hilang atau terhimpit dengan modrenisasi," ungkapnya. 

Beberapa lagu yang dibawakan, disebutkannya, Piso Surit, Deleng Sibayak, dan Tanah Karo Simalem. 

Dalam kegiatan itu juga menampilkan beberapa benda-benda dan buku-buku yang berhubungan dengan karo.Pemateri kegiatan ini yaitu Cimpa Seringena Gurusinga dan Serina Ginting. Sedangkan pemateri catur karo, yakni Gema Kristo Tarigan Ginting. Turut hadir mengisi acara dalam satu malam di tanah karo yakni, Jepta Bangun, Tri Hadi Ginting dan Evan Ginting.

"Acara satu malam bersama tanah karo ini juga tidak hanya dihadiri oleh etnis karo, tetapi beragam etnis dan lembaga FOSAD (Forum Sastrawan Deli Serdang), Deli Vroventure, Ketua AjH Kota Medan serta seniman dan pejuang-pejuang budaya.

"Harapan dalam kegiatan ini agar menjadi semangat buat generasi muda Indonesia terkhusus genrasi muda karo. Tujuannya agar tetap mencintai budaya. Sebab budaya bukan hanya menjadi tontonan tetapi tuntunan. Silahkan ikuti zamanmu jangan tinggalkan budayamu," imbuhnya.(imc/end)
Komentar

Berita Terkini