|

Banyak Wanita Belum Peduli Cegah Kanker Payudara, Ini Alasannya


INILAHMEDAN - Medan: Kanker adalah kejadian di mana terjadi pertumbuhan sel di dalam tubuh manusia yang tidak terkendali dan itu bisa tumbuh di mana-mana. 

Hal itu dikatakan DR dr Kamal Basri Siregar, SpB(K) usai memperingati bulan peduli kanker payudara di Medan, Sabtu (26/10/2019).

Karena itu, kata dokter yang bertugas di RSUP H Adam Malik ini, masyarakat harus tahu bagaimana cara mencegah penyakit kanker.

Kamal mengatakan respon masyarakat cukup bagus mengenai pengetahuan terhadap pemeriksaan kanker payudara.

"Namun persoalan sekarang ini mereka datang ke klinik dan rumah sakit rata-rata sudah terkena pada stadium  lanjut," katanya.

Disebutkannya, pasien kanker payudara yang berobat ke RSUP H Adam Malik sekitar 70-80% dengan status stadium 3 sampai 4. Dengan stadium 3 dan 4 biasanya penanganan lama. 

Begitu pun, lanjutnya, sejak BPJS melayani masyarakat, pasien kanker payudara setiap tahunnya meningkat. Setiap harinya pasien kanker payudara berobat ke RS Adam Malik sekitar 40-50 orang. Mereka berusia 40 sampai 50 tahun. Tetapi sekarang usia pasien yang berobat semakin muda.

"Jadi kita harapkan masyarakat secepatnyalah memeriksakan payudaranya kalau ada hal yang mencurigakan ke tempat-tempat pelayanan medis dan terjangkau," ungkapnya.

Kepada pemerintah, Kamal juga berharap adanya political will terutama masang iklan-iklan tentang pengobatan kanker. 

"Sehingga program-program mendukung kesehatan lebih ditingkatkan lagi di media-media baik online, surat kabar, tv dan media lainnya," bebernya.

Dijelaskannya, kanker itu ada dua nama yakni Sporadik Kanker dan Familiar Kanker. 

Familiar Kanker, kata dia, adalah kanker yang memang ada faktor keturunan. Sementara Sporadik Kanker ini tidak faktor keturunan, namun masyarakat bisa terkena.

Kanker keturunan hanya 10%. Dan 90% adalah Kanker Sporadik yang disebabkan perilaku kita yang salah terutama masalah makanan. 

"Harapan kita kepada masyarakat agar memilih makanan yang segar, makanan tanpa diawetkan dan penyedap serta rajin olahraga," katanya.

Sementara Marketing Manager PT Kalbe Farma Tbk, Selvina, mengatakan, pihaknya melalui Kalbe Ethical Customer Care (KECC) dan Indonesia Cancer Care Community (ICCC) memperingati Bulan Peduli Kanker Payudara (Breast Cancer Awareness Month) yang dihadiri sekitar 350 orang yang merupakan pasien, survivor, keluarga dan pemerhati kanker payudara di Medan.  

Kegiatan ini diisi dengan pemeriksaan kesehatan yang meliputi cek gula darah sewaktu dan tensi, senam sehat serta talkshow yang mengangkat tema Pink Power We Are Stronger Together.

"Banyak wanita belum peduli terhadap upaya pencegahan kanker payudara karena merasa dirinya sehat-sehat saja. Padahal sesungguhnya penyakit mematikan ini tidak bergejala sama sekali pada tahap awal," ujar Selvinna.

Disebutkannya, menurut data yang diambil dari Global Cancer Observatory 2018 dari World Health Organization (WHO), menunjukkan bahwa kasus kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia adalah kanker payudara, yaitu dengan jumlah 58.256 kasus atau 16,7% dari total 348.809 kasus kanker. 

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan bahwa tingginya angka kanker payudara di Indonesia mencapai 42,1 orang per 100 ribu penduduk dengan rata-rata kematian akibat kanker ini mencapai 17 orang per 100 ribu penduduk. Melihat data tersebut, diperlukan upaya pencegahan berupa deteksi dini untuk perempuan usia 30-50 tahun, sehingga dapat meminimalisir terjadinya kanker payudara pada perempuan, khususnya di Indonesia. (imc/fat)
Komentar

Berita Terkini