|

Anggota DPRDSU 'Melancong' ke LN, Wagirin: Uang Saku Rp77 Juta Per Orang Dianggap Terlalu Sedikit

Rombongan anggota DPRD Sumut sedang berada di London untuk memenuhi undangan Science and Industry Museum UK London dalam rangka study banding sistem perekonomian negara Inggris untuk diimplementasikan di Provinsi Sumut.(foto: ist)


INILAHMEDAN - Medan: Periodesasi anggota DPRD Sumut berakhir September 2019. Sebelum periodesasi berakhir, para wakil rakyat ini berebutan 'melancong' ke luar negeri yakni London dan Guangdong RRC. Anggaran APBD Sumut TA 2019 yang tersedot untuk per orangnya Rp23 juta sampai Rp77 juta. Asyik!

Berdasarkan data yang diperoleh dari Sekretariat DPRD Sumut, anggota dewan yang sedang 'melancong' ke London yakni HM Nezar Djoely, Leonard Samosir, Ramses Simbolon, Novita Sari, Zeira Salim Ritonga, Aripay Tambunan didampingi dua orang staf Dede Syahril dan Afwan Zuhri.

Keenam anggota wakil rakyat ini memperoleh 'uang saku' sebesar Rp77.995.422/orang dengan perincian untuk biaya uang harian dan trasnportasi di London terhitung sejak 15 Juni - 21 Juni.

“Kalau biaya tiket belum termasuk. Karena akan dihitung setelah kembali dari London,” ujar staf di Sekretariat DPRD Sumut kepada wartawan, Kamis (20/06/2019).

Sementara rombongan wakil rakyat yang sedang berada di Guangdong RRC saat ini yakni Brilian Moktar, Poaradda Nababan dan Dameria Pangaribuan bersama salah seorang stafnya. Ketiga wakil rakyat ini memperoleh uang saku sebesar Rp23.722.174/orang.

Sekretaris DPRD Sumut Erwin Lubis ketika dikonfirmasi membenarkan rombongan dewan sedang berada di London dan Guangdon.
“Ya benar, tapi saya lagi rapat di kantor Gubsu. Soal biaya keberangkatan, coba cek kepada Ibu Nirmaraya Bagian Keuangan,” kata Erwin Lubis.

Sementara itu, Ketua DPRD Sumut Wagirin Arman saat dikonfirmasi mengenai rombongan anggota dewan berada di London dan Guangdon membantah kalau kepergian para wakil rakyat dikatakan 'melancong'. Menurut Wagirin, para wakil rakyat melakukan kunker (kunjungan kerja) secara legal dan dibenarkan undang-undang.

“Keberangkatan mereka ke luar negeri sudah mendapat izin dari Mendagri dalam memenuhi undangan Science and Industry Museum UK London dalam rangka study banding sistem perekonomian negara Inggris untuk diimplementasikan di Provinsi Sumut,” katanya.

Sementara kunjungan dewan ke Guangdong RRC, katanya, dalam memenuhi undangan Ketua Komite Kerja Urusan Luar Negeri dan Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional Provinsi Guangdong serta Ketua Urusan Luar Negeri Pemerintahan Provinsi Hainam dalam rangka study banding untuk meningkatkan wawasan di bidang ekonomi.

“Jadi sah-sah saja jika anggota dewan melakukan kunjungan ke luar negeri apalagi jika sudah ada ijin dari Mendagri untuk kepentingan Sumut. Begitu juga anggarannya sudah dialokasikan di APBD Sumut TA 2019,” kata Wagirin.

Menyinggung besarnya anggaran yang dialokasikan untuk keberangkatan ke luar negeri yakni sebesar  Rp77 juta/orang, apalagi saat keuangan di Pemprovsu mengalami krisis sehingga dilakukan rasionalisasi anggaran di setiap OPD (Organisasi Perangkat Daerah), Wagirin mengatakan, dana yang dikeluarkan  tidak sebanding dengan ilmu yang diperoleh dewan.

“Program Kunker ke luar negeri ini sudah dialokasikan anggarannya di APBD Sumut. Jadi dengan jumlah Rp77 juta/orang ini dianggap terlalu sedikit karena untuk kepentingan bangsa dan negara,” katanya. (imc/nangin)



Komentar

Berita Terkini