|

Pasca Rusuh, Yasona Nonaktifkan Kalapas dan Pegawai Lapas Narkotika Langkat


INILAHMEDAN - Langkat: Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly menonaktifkan Kalapas Narkotika Langkat dan seluruh pegawai Lapas pasca kerusuhan yang terjadi, Kamis (16/05/2019) lalu. Jumlah pegawai di Lapas ada 68 orang.

"Seperti bedol desa, semua kita bersihkan. Mulai hari ini sudah nonaktif dan mereka tidak masuk di lapas dan rutan dulu. Karena orang seperti itu berbahaya kalo dimasukkan lagi ke lapas bisa menjadi penyakit," kata Yasonna saat mengunjungi Lapas Narkotika Kelas III Langkat, Sumatera Utara, Sabtu (18/05/2019).

Di Lapas, Yasonna dan rombongan melakukan pertemuan dengan para warga binaan dan pegawai lapas. Yasona Laoly didampingi Dirjen Pemasyarakatan Sri Puguh Budi Utami dan Kakanwil Kemenkumham Sumut Dewa Putu Gede.

Kata Yasonna, kerusuhan Lapas Narkotika Kelas III Langkat persis dengan peristiwa yang terjadi di Siak.

Yasonna membenarkan sebelum kerusuhan terjadi ada razia narkoba di Lapas soal napi yang membawa narkoba. Tapi bila petugas melakukan kekerasan untuk memaksa mencari pengakuan tentang jaringan di dalam Lapas, kata dia, itu yang tidak benar karena dapat memicu emosi warga binaan lainnya.

Terkait masih ada sejumlah napi yang dengan bebas menggunakan alat komunikasi saat terjadi kericuhan, sebut Yasonna, hal ini sudah lama diingatkan kepada pegawai untuk melakukan pengawasan yang ketat terutama saat jam kunjungan.

"Sudah lama itu disampaikan. Tapi kalau mental pegawainya sudah begitu, sudah rusak. Sekarang harus keras. Dari dulu juga sudah keras tapi hingga kini terus persoalan itu berulang. Makanya ini pelajaran bagi mereka," tegas Yasona. (imc/sal)

Komentar

Berita Terkini