![]() |
Pemukulan bedug menandai pelaksanaan Ramadhan Fair XV Tahun 2018 resmi dibuka di Taman Sri Deli Jalan SM Raja Medan, Sabtu malam (19/05/2018).(foto: bsk) |
INILAHMEDAN - Medan: Wali Kota Medan Dzulmi Eldin mengatakan kegiatan Ramadhan Fair di Taman Sri Deli Jalan SM Raja Medan sudah menjadi ikon pariwisata religi. Perhelatan tahunan setiap bulan Ramadhan ini digelar pertama kali pada 2003.
"Sudah menjadi ikon Kota Medan yang identik dengan kemeriahan suasana Ramadhan," kata Wali Kota pada pembukaan Ramadhan Fair XV tahun 2018, Sabtu malam (19/05/2018). Event tahunan itu dibuka Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi.
Kata Wali Kota, di arena Ramadhan Fair selalu menampilkan aneka bazar kuliner dan produk UMKM bernuansa Islami. Oleh sebab itu, kata dia, kehadiran Ramadhan Fair selalu dinantikan warga.
"Tidak sebatas umat Muslim saja, umat lainnya juga banyak yang datang ke arena Ramadhan Fair bersama keluarga dan koleganya. Termasuk juga para wisatawan baik lokal maupun mancanegara," sebut Wali Kota.
Wali Kota mengatakan, keberadaan Ramadhan Fair saat ini menunjukkan keberagaman menjadi semangat yang dijunjung tinggi di ibukota Provinsi Sumatera Utara. Artinya, agama benar-benar mampu menjadi rahmat bagi sekalian alam terutama di bulan suci Ramadhan.
"Dengan demikian keberagaman selama ini merupakan salah satu unsur yang telah memperkaya khasanah budaya di Kota Medan," katanya.
Wali Kota mengungkapkan Kota Medan kini menjadi contoh multikutural yang sangat harmonis di Indonesia. “Jika pun ada riak-riak kecil yang mencoba mengganggu keharmonisan tersebut, seluruh elemen masyarakat secara bersama-sama dengan kesadaran sendiri langsung bergerak mengantisipasinya,” katanya.
Ramadhan Fair juga menjadi wadah silaturahmi dan interaksi sosial religius. Sekaligus menjadikan dunia usaha terutama UMKM dapat berkembang dan meningkatkan segmen pasar produk-produk yang dihasilkan. Yang lebih penting, tegas Wali Kota, Ramadhan Fair diharapkan dapat mendorong pelaku UMKM untuk mampu bersaing dengan pasar modern.
Diakui Wali kota, sebagai event yang telah menjadi kalender rutin Pemko Medan setiap tahunnya, perhelatan Ramadhan Fair masih jauh dari kata sempurna.
"Berbagai masalah kerap mewarnai pelaksanaan. Oleh karenanya evaluasi terus dilakukan agar pelaksanaan Ramadhan Fair semakin baik," katanya.
Wali Kota berharap, perhelantan Ramadhan Fair tidak hanya sebagai media efektif bagi para pelaku UMKM untuk mengenalkan produknya, tetapi juga dapat menjadi media siar yang bermuara pada semakin kuatnya kehidupan beragama di Kota Medan.
“Ramadhan Fair selalu menggabungkan konsep edukasi dan siar Islam yang dirangkai dengan hiburan bernuasa Islami,” jelasnya.
Sementara itu Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi berharap melalui kegiatan Ramadhan Fair, Kota Medan menjadi salah satu barometer kota yang masyarakatnya religius.
Selain itu, menurut Erry, Ramadhan Fair merupakan bukti bahwa Kota Medan mempunyai peran penting dalam peningkatan seni dan budaya bernuansa Islami. Ditambah lagi, event ini diisi dengan berbagai kegiatan yang bernuansa religius.
Pembukaan Ramadhan Fair XV tahun 2018 ditandai dengan pemukulan bedug dan dimeriahkan dengan penampilan grup band aal ibu kota Seventen. Hadir pada pembukaan Ramadhan Fair antara lain Wagub Sumut Nurhajizah Marpaung, Kapoldasu Irjen Paulus Waterpauw, Wakapoldasu Brigjen Agus Andrianto, Pangkosek Hanudnas 3 Medan Marsma TNI Tri Wibowo Santoso, unsur Forkopimda Kota Medan, Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution, Sekda Medan Syaiful Bahri Lubis, Ketua TP PKK Kota Medan Rita Maharani Dzulmi Eldin, mantan Wali Kota Medan selaku penggagas Ramadhan Fair Abdillah, alim ulama, tokoh masyarakat serta ribuan msyarakat Kota Medan. (imc/bsk)