Gubernur Sumut Resmikan Masjid di Ponpes Al Hidayah
INILAHMEDAN - Deliserdang: Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius meresmikan Masjid Al Hidayah di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hidayah di Desa Sei Mencirim, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Jumat (24/02/2017).
Ponpes Al Hidayah ini dulunya bernama Ponpes Darusy Syifa' II diresmikan Gubernur Tengku Erry Nuradi pada 11 Juni 2016. Kini, Ponpes Al Hidayah merupakan pesantren atau sekolah khusus penanganan anak-anak mantan teroris yang pertama dan satu-satunya di Indonesia saat ini.
Tampak hadir anggota DPR RI Raden Muhammad Syafii, Kapodasu Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel, Pangdam I/BB Mayjen TNI Lodewyk Pusung, Sestama BNPT Mayjen TNI R Gautama Wirabegara, Deputi1 Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir, Deputi 2 Irjen Pol Arief Dharmawan, Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Prof DR KH Nasharuddin Umar, Wakil Bupati Deliserdang Zainuddin Mars, Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution dan Ketua Yayasan dan Pimpinan Pondok Pesantren Al Hidayah Ustad Khairul Gazali.
Dalam kesempatan itu, Gubernur mengatakan tidak hanya anak-anak mantan teroris saja yang perlu pembinaan khusus, kita semua juga penting untuk membangun keseimbangan antara fisik material dan mental spiritual. "Perpaduan kedua aspek antara pembangunan fisik material dan mental spiritual secara seimbang mutlak diperlukan," tandas Gubernur.
Dia juga menyebutkan, di lingkungan pesantren, masjid tidak hanya digunakan untuk salat semata, tetapi juga sebagai pusat kegiatan umat mulai dari membina, menempa dan menanamkan nilai-nilai keimanan serta mempererat ikatan persaudaraan.
Sementara Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius menyebutkan, keberadaan Masjid Al Hidayah sekaligus pesantren ini dibangun sebagai pembinaan untuk mengantisipasi paham radikalisme dan terorisme di tengah masyarakat. "Kebaikan adalah jihad bukan menghancurkan, meregulasi, pendekatan lunak, karena kemiskinan, keadilan dan kurang pendidikan yang membuat mereka bisa terjerumus ke hal-hal yang negatıf,’’ cetusnya.
Suhardi menegaskan anak-anak harus diberi pendidikan yang baik agar terhindar dari paham dan aksi terorisme. "Kita punya komitmen untuk menanggulangi terorisme. Kehadiran pesantren ini bagian dari bentuk dan komitmen negara dalam rangka mencegah paham radikalisme,” demikian Suhardi Alius. (bsk)