INILAHMEDAN - Deliserdang: Bentrok antar mahasiswa terjadi di Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara Jalan Pasar V, Desa Medan Estate, Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang, Senin (21/11/2016).
Bentrok yang terjadi sejak pagi hingga siang mengakibatkan fasilitas kampus berantakan. Kaca-kaca di depan sekretariat kampus berpecahan dihantami kayu dan besi. Sepeda motor hangus terbakar.
Sampai tadi siang, ada dua mahasiswa kondisinya cukup parah. Keduanya bernama Wira, mahasiswa pecinta alam, dan Yusuf Hanafi, mahasiswa Fakultas Dakwah.
Informasi diperoleh, saat bentrok terjadi, kedua mahasiswa itu tidak dapat menyelamatkan diri. "Keduanya terjebak di kerumunan massa dan akhirnya dihantami balok," kata saksi mata.
Situasi di kampus itu sampai saat ini masih mencekam. Sejumlah mahasiswa yang terlibat bentrok berkumpul di depan gerbang. Sebagian lagi stand by di depan gerbang rektor.
Bentrok berawal ketika mahasiswa pecinta alam berdiskusi kecil di dekat lapangan futsal. Tiba-tiba, sekelompok mahasiswa lainnya datang menyerang. tempo hitungan detik, batu berterbangan. Mendapat serang mendadak, mahasiswa pecinta alam hubar-habir. Sebagian rekannya yang lain mencoba memberikan peringatan lantaran ada lemparan batu.
Hanya saja sebagian mahasiswa pecinta alam terkepung. Alhasil mereka menjadi bulan-bulanan kelompok mahasiswa penyerang. Beberapa mahasiswa sekarat. Ada yang mengalami luka robek di kepala akibat dihantam batu.
Informasi diperoleh di lapangan, sudah delapan mahasiswa dilarikan ke Rumah Sakit Haji Medan yang tak jauh dari lokasi bentrok. "Katanya ada korban yang mengalami patah tangan," kata seorang mahasiswa di depan gedung Fakultas Tarbiyah.
Menurut mahasiswa ini, penyerang membawa batu dan kayu. Bahkan ada yang membawa balok dan kayu yang sudah dipasangi paku.
Pemicu bentrok terbilang sepele, diduga terjadi pemukulan ketua senat kemarin. "Namun penyerangan kok sampai kek gitu kali," kata seorang mahasiswa. Informasi lain, pemicu bentrok akibat salah paham mengenai penggunaan lapangan futsal.
Informasi lainnya juga menyebutkan, penyebab bentrok bermula saat Kepala Pusat Pengembangan Bisnis (Pusbanglis), Bibi (36) memukul Ketua Senat Mahasiswa Fakultas (SEMA-F), Alamsyah Toyib Hasibuhan (22). Saat itu Bibi membubarkan paksa pertandingan futsal yang diadakan Alamsyah.
"Pemukulannya terjadi kemarin. Tapi tadi pagi mahasiswa lain berkumpul dan demo," sebut seorang mahasiswa.
Entah bagaimana, mahasiswa yang menggelar aksi terlibat bentrok dengan mahasiswa lainnya. Polisi datang setelah mahasiswa kelompok penyerang ke luar dari kampus. Sementara pihak satpam kampus tidak bisa berbuat banyak karena jumlah mahasiswa yang bentrok cukup banyak. Sampai saat ini pihak rektorat berupaya memanggil kedua belah pihak yang terlibat bentrok. (bbs)