![]() |
Ketua Umum Jaga Marwah Edison Tamba.(foto: dok) |
INILAHMEDAN - Jakarta: Jaringan Pergerakan Masyarakat Bawah (Jaga Marwah) mendukung penuh upaya pemanggilan mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Karim terkait dugaan korupsi pengadaan laptop berbasis Chromebook senilai Rp9,9 triliun.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Jaga Marwah Edison Tamba kepada wartawan, Senin (23/06/2025).
Sebelumnya Nadiem Kariem membantah soal spesifikasi chromebook yang sudah mendapat rekomendasi dan dampingan dari Kejaksaan Agung RI melalui melalui Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun).
Menurut Edoy, panggilan akrabnya, bantahan Nadiem Karim ada terkesan pengkaburan informasi bertujuan pelemahan penangan kasus. Spesifikasi dan merek chromebook disebutkan terindikasi konspirasi melalui pengakuan perusahaan pengadaan chromebook yaitu PT Zyrexindo Mandiri Buana.
"Hasil investigasi tim kami melalui laman website PT Zyrexindo Mandiri Buana salah satu perusahan pengadaan bahwa pemesanan itu murni dari Nadiem Kariem serta dikuatkan melalui Menko Marirtim Luhut Binsar Panjaitan dalam hal soal sosialisasi proyek laptop merah putih dan tercatat di sejumlah media yaitu bisnis.com edisi jumat, 22 Juli 2021," kata Edoy.
Dipaparkan Edoy, soal rekomendasi penggunaan chromebook yang disampaikan Nadiem Karim terindikasi ada petinggi penguasa di negeri ini yang mengarahkan yang diduga pelemahan serta tudingan untuk menurunkan simpatik masyarakat kepada kejaksaan.
Yang lebih menariknya lagi, kata Edoy, PT Zyrexindo Mandiri Buana yang saham terbesarnya diakusisi oleh Nimrod Sitorus melalui rapat umum pemegang saham (RUPS) dengan akta perubahan No 72 tanggal 10 Oktober 2023, telah menerima pesanan 165.000 unit laptop senilai Rp700 miliar dan siap untuk memenuhi kebutuhan laptop dalam negeri senilai Rp17 triliun hingga tahun 2024.
"Corporate Secretary Zyrex, Evan Jordan secara gamblang menyebutkan di website Zyrex.Com usai paparan secara virtual dengan Mendikbud-Ristek Nadiem Makarim Senin (26/07/2021), langsung mendapat pesanan sebanyak 165.000 unit laptop dari 2 distributor kami untuk kebutuhan pengadaan di Kemendikbudristek dalam program digitalisasi pendidikan di mana laptop tersebut akan dikirim ke sekitar 8.000 sekolah sebelum Desember 2021. Kami mampu memproduksi total 317.000 laptop sehingga masih bisa menyuplai kebutuhan di DAK di tingkat provinsi, kabupaten dan kota,” jelasnya.
Ironisnya, lanjut Edoy, ZYREX siap memproduksi laptop sesuai rencana pengadaan produk TIK untuk PAUD, SD, SMP, SMA, SLB dan SMK per tahun 2021-2024 yang mencapai minimal 1,3 juta Laptop senilai Rp17 triliun, belum termasuk yang dialokasikan via DAK provinsi, kabupaten dan kota.
Nadiem Karim menjanjikan pihaknya juga akan membeli beberapa alat teknologi dan informatika lainnya hingga 2024, seperti access point (99.634 unit), konektor (99.634 unit), LCD Proyektor (99.634 unit), layar proyektor (12.180 unit), dan speaker aktif (12.986 unit).
"Jadi, proyek bancakan ini berasal dari enam pabrikan laptop lokal, yakni PT Zyrexindo Mandiri Buana, PT Tera Data Indonesia, PT Supertone, PTEvercross Technology Indonesia, PT Bangga Teknologi Indonesia, dan Acer Manufacturing Indonesia. Seluruh pabrikan tersebut telah memiliki tingkat komponen dalam negeri lebih dari 25 persen. Pada Juli-November 2021, keenam pabrikan tersebut mampu memproduksi 718.000 unit laptop. Dengan kata lain, perlu ada permintaan hingga 528.430 agar seluruh produk tersebut terserap di dalam negeri," ucap Edoy lagi.
Untuk itu, lanjut Edoy, Jaga Marwah akan buat laporan resmi ke KPK dan Kejagung RI.
"Ayo masyarakat. Kita dukung Kejaksaan RI jangan ragu panggil Nadiem Karim dan Dirut PT Zyrexindo Mandiri Buana Nimrod Sitorus serta Corporate Secretary Zyrex, Evan Jordan. Jika terbukti segera tetapkan status tersangka," pungkas Edoy.(imc/rel)