Mantan Wali Kota Medan Rahudman Harahap. (foto: dok) |
INILAHMEDAN - Medan: Rahudman Harahap meminta maaf. Permintaan maaf mantan Wali Kota Medan ini terkait pernyataan Panitia Pelaksana (Panpel) Edy Rahmayadi Cup 2023 yang menyebut pers (wartawan) berpotensi pemicu kekisruhan pada acara pembukaan turnamen yang berlangsung di Stadion Teladan Medan, Kamis (10/08/2023) sore.
Rahudman sendiri pada turnamen itu sebagai ketua panpel. Bahkan pernyataan panpel yang bisa dinilai menyinggung harkat dan martabat keberadaan pers nasional itu disampaikan lewat pengeras suara secara berulang. Rahudman pun begitu responsif menyahuti kecerobohan anggotanya itu.
"Saya kira saya patut minta maaf atas kejadian yg tdk di inginkan," tulis Rahudman Harahap dalam pesan WhatsApp saat dikonfirmasi inilahmedan.com, Jumat (11/08/2023).
Kejadian kurang mengenakkan itu terjadi sebelum acara pembukaan turnamen yang berlangsung, Kamis (10/08/2023) sore. Salah satu panitia pelaksana terkesan menyudutkan para wartawan yang melakukan peliputan.
Melalui pengeras suara dan didengar ribuan penonton yang hadir, oknum panitia yang belum diketahui identitasnya itu menyebutkan jika wartawan menghambat akses masuk dan berdiri di depan pintu tribun Barat.
"Ini kenapa wartawan berdiri di sini (depan pintu tribun Barat). Menghambat orang masuk. Tolong hargai panitia yang udah kerja capek. Kita gak mau ada kekisruhan di sini," ujarnya lantang.
Penyebutan wartawan itu berulang kali disuarakan panitia tersebut lewat pengeras suara. Sejumlah wartawan yang berada di Tribun Barat untuk melakukan peliputan laga pembuka antara Sada Sumut kontra PSDS merasa tersinggung.
Salah satunya disampaikan Deking Sembiring Wartawan Sumut Pos.
"Ini kan bisa diinformasikan lewat Walkie Talkie gak harus melalui pengeras suara yang didengar seisi stadion. Apalagi ini kan laga pertama dengan intensitas penonton dan undangan yang banyak tentu menumpuknya orang menjadi hal lumrah," ujar Deking.
Dirinya juga menyesalkan adanya bahasa menimbulkan kekisruhan, yang terkesan keberadaan wartawan tersebut berpotensi menjadi pemicu keributan.
"Kita hargai kerja keras panitia tapi gak begitu juga caranya. Ini kan terkesan panitia tidak profesional," tegas Deking diamini wartawan Kitakini.com, Sukri.
Edy Rahmayadi Cup merupakan ajang kompetisi pra musim dalam persiapan sejumlah tim liga 2 menghadapi kompetisi resmi.
Turnamen tersebut berlangsung di Stadion Teladan Medan, 10 hingga 16 Agustus yang diikuti 3 klub liga 2 yakni, Sada Sumut, PSDS dan PSMS Medan serta satu klub Liga 3, Labura Hebat.(imc/bsk)