|

Dihantam Pandemi, Harga BBM Naik, Rajuddin: Beban Masyarakat tak Ada Habis-habisnya

Wakil Ketua DPRD Medan Rajuddin Sagala. (foto: dok) 


INILAHMEDAN - Medan: Fraksi PKS DPRD Medan menolak keras kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).  Baiknya harga BBM khususnya jenis pertalite sangat berpegaruh besar karena disusul harga sandang pangan lainnya. 

"Ketika harganya naik semua harga sembako pun ikut naik. Yang paling merasakan dampak kenaikan BBM ini tentu masyarakat bawah," kata Rajuddin Sagala, Kamis (15/09/2022). 

Menurut Wakil Ketua DPRD Medan ini, PKS selalu memberikan saran konstruktif kepada pemerintah. "Jadi PKS itu bukan ujuk-ujuk menolak kebijakan kenaikan harga BBM," terangnya.

PKS sudah menyarankan pada pemerintah agar membatalkan kenaikkan harga BBM. Apabila pemerintah tetap menaikkan harga BBM dengan kompensasi memberikan BLT (Bantuan Langsung Tunai) kepada masyarakat, bantuan tersebut harus benar-benar tepat sasaran. 

Pemerintah juga, kata Rajuddin, harus membuka lapangan pekerjaan baru. Sebab dampak kenaikkan harga BBM salah satunya potensi PHK terhadap karyawan cukup tinggi dan tentu menaikkan tingkat pengangguran. 

Sebenarnya, kata Rajuddin, penyaluran BLT kepada masyarakat kurang mampu diibaratkannya anak-anak diberi permen. "Manisnya cuma sesaat," katanya. 

Padahal, kata Rajuddin, masyarakat kita saat ini berupaya bangkit menetralisir kodisi perekonomiannya yang terpuruk dampak pandemi yang melanda kurang lebih hampir dua tahun. 

"Dengan naikknya harga BBM, seolah-olah beban masyarakat tak ada habis-habisnya," katanya prihatin.(imc/bsk)

Komentar

Berita Terkini