|

Puluhan Warga Unjuk Rasa Protes Penangkaran Buaya di Namorambe


INILAHMEDAN - Deliserdang: Puluhan warga menggelar aksi protes di depan lokasi penangkaran buaya di jalan besar Medan - Namorambe, Selasa (27/04/2021).

Warga yang didominasi ibu-ibu itu mengeluhkan penutup parit saluran air yang melintas dari lokasi penangkaran buaya tersebut.

"Akibat penutupan saluran air tersebut permukiman warga sering banjir, bau busuk dan menjadi sarang nyamuk," kata Ernawati Sinuhaji, warga yang tempat tinggalnya berdekatan dengan penangkaran buaya tersebut.

Selain itu, kata Ernawati Sinuhaji, warga yang rumahnya berdekatan dengan penangkaran buaya itu sangat khawatir karena bisa saja sewaktu-waktu buaya itu lepas dan mengancam keselamatan warga.

"Termasuk juga binatang berbisa lainnya. Karena akibat penangkaran buaya itu semak-semak pun tumbuh subur. Bahkan jalur pia Tirtanadi pun sekarang sudah ditutup," keluh wanita paruh baya ini.

Pada aksi itu, puluhan ibu-ibu meminta agar pemilik penangkaran buaya memikirkan nasib warga dan jangan hanya mementingkan kepentingan bisnisnya saja.

Mereka juga menyoroti limbah penangkaran buaya yang dapat mencemari lingkungan.

Anggi, warga lainnya, mengaku pernah suatu kali seekor buaya di penangkaran itu keluar.

"Setahu saya pernah buayanya lepas. Untung saja lekas ditangkap warga di rawa-rawa," kata Anggi.

Wanita berhijab ini mengaku perusahaan penangkaran buaya itu sudah beroperasi belasan tahun. Selama itu pihak perusahaan tidak peduli dengan keselamatan warga sekitar.

"Ada puluhan kepala keluarga yang tinggalnya berdekatan dengan penangkaran buaya," katanya.

Dalam tuntutannya, warga mendesak pihak perusahaan penangkaran buaya membuka saluran parit. Namun aksi warga itu tidak digubris pihak perusahaan. Warga pun mengancam akan melakukan unjuk rasa lebih besar lagi.

Camat Namorambe Amos F Karo Karo yang dikonfirmasi wartawan melalui pesan singkat WhatsApp mengatakan sudah menerima surat keberatan warga atas ditutupnya saluran parit tersebut.

"Saya sudah perintahkan petugas trantib turun ke lapangan untuk mengeceknya," katanya. (imc/rel)



Komentar

Berita Terkini