|

Kepala Perwakilan BI Sumut: Pertumbuhan Ekonomi Sumut Lebih Baik dari Provinsi Lain



INILAHMEDAN - Medan: Pertumbuhan Ekonomi di Sumatera Utara (Sumut) pada triwulan III 2020 tercatat -2,60% (yoy). Pertumbuhan ini sedikit membaik dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi -2,66% (yoy). Dan lebih baik lagi dibandingkan nasional (-3,49%;yoy) meski di bawah Sumatera (-2,2%; yoy).

Secara spasial, Sumut juga masih lebih baik dari beberapa provinsi lain di Sumatera yang terkontraksi cukup dalam seperti di Kepri, Babel, dan Sumbar. 

"Momentum pemulihan ekonomi pada triwulan III 2020 juga tercermin oleh perkembangan ekonomi secara triwulanan yang meningkat tajam menjadi 3,13% (qtq) dari triwulan sebelumnya yang terkontraksi hingga -5,00% (qtq). Namun, secara kumulatif (c-t-c), pertumbuhan ekonomi Sumut terkontraksi hingga -0,3% imbas pandemi," ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Soekowardojo pada wartawan di Kantor BI Perwakilan Sumut, Jumat (29/01/2021).

Lanjutnya, pemda se-Sumut merasionalsiasi APBD sebesar 10% dari pagu awal serta mengalokasikan APBD senilai Rp3,14 triliun untuk penanganan Covid-19. Realisasi belanja APBD triwulan III 2020 tercatat Rp30 triliun atau 55% pagu APBD-P. 

"Secara nilai, realisasi ini lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya, dipengaruhi oleh terhambatnya belanja seiring proses realokasi anggaran. 

Di akhir tahun, prognosa belanja APBD diprediksi sebesar 94% atau Rp21 triliun pada triwulan IV 2020. Apabila belanja pemda dioptimalisasi, maka belanja pemerintah pada triwulan IV 2020 akan sebesar Rp24 triliun," ujarnya.

Pemda sendiri, sambung Suko, diprediksi mampu mengoptimalkan belanjanya dengan masih adanya simpanan pemda di perbankan sebesar Rp10 triliun.

"Seperti kita ketahui juga ekonomi di Sumut ini tidak terlalu dampak di sektor pertanian ditambah harga komoditas di internasional yang cukup baik, khususnya CPO. Kami masih melakukan survei atau mengkaji terkait ini mungkin hasilnya tidak jauh dari sektor-sektor yang perkebunan dan turunanya. Itu salah satu sektor yang harus di dorong lebih lanjut di masa pandemi ini bagaimana caranya mereka harus tumbuh," pungkasnya. (imc/fat)


Komentar

Berita Terkini