|

Hanya 4 Menit Lepas Landas, Sriwijaya Air Lost Contact


INILAHMEDAN
- Jakarta : Pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ-182 jurusan Jakarta-Pontianak yang terjatuh diperairan kepulauan Seribu sudah hilang kontak sekira pukul 14.40 WIB usai lepas landas 4 menit dari Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu (09/01/21).  

Informasi dihimpun, laporan awal lost contact pesawat Sriwijaya dengan data-data sebagai berikut : 

Call sign : SJY-182 Type : B-737-500 Reg: PKCLC Route : WIII-WIOO Last contact : 11 Nm north CGK pada pukul 07.40 UTC ketinggian passing 11.000 ft on climb to 13.000 ft. 

SJ-182 PKCLCSTD 13:25 WIB Stand : D-52 Off Block 14:13 WIB, Take off 14:36 WIB. Dengan total pax : 59, pax 53 dewasa, 05 anak dan 01 bayi.

Diketahuinya pesawat jatuh dan pecah adanya laporan masyarakat yang melihat di Kepulauan Seribu terdapat serpihan badan pesawat. 

Direktur Utama Indonesian Of Social Political Institute (ISPI) Deni Iskandar mengatakan turut berduka yang mendalam kepada semua pihak keluarga korban dan meminta agar pemerintah segera mengevaluasi semua stakholder terkait. 

" Kami turut berduka secara mendalam atas musibah, hilangnya pesawat Sriwijaya Air. Kepada semua keluarga korban, semoga diberikan kekuatan dan kesabaran." katanya. 

Menurutnya, stakholder yang harus di evaluasi itu yakni, Perusahaan Maskapai Sriwijaya Grup, Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Perseroan) dan Menteri Perhubungan Budi Karya.

" Kami meminta pemerintah segera mengevaluasi perusahaan maskapai Sriwijaya Grup. Karena memang perusahaan penerbangan ini mempunyai track yang kurang bagus dan selalu bermasalah. Bahkan tahun 2019 perusahaan ini juga bermasalah dengan maskapai Garuda Indonesia," ungkapnya.

Deni juga meminta agar Menteri BUMN Erick Thohir segera mencopot Dirut PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin karena dianggap lalai dalam melakukan pengawasan kebijakan soal penerbangan. 

Ia mengatakan dibalik hilangnya pesawat Sriwijaya Air itu tidak sepenuhnya karena soal musibah semata. Tapi juga merupakan kelalaian dari pada PT Angkasa Pura II. Karena bagaimana pun Sriwijaya Air itu penerbangannya sempat tertunda. 

" Ketika kejadiannya sudah begini, siapa yang harus bertanggung jawab. Kami meminta agar Erick Thohir segera copot Dirut PT Angkasa Pura II," ungkapnya. 

PT Angkasa Pura II merupakan salah satu perusahaan BUMN yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa bandar udara di wilayah Indonesia Barat. 

Terpisah, Koordinator Korps Bangun Indonesia Mandiri (KBIM) Hendri Asfan menambahkan, hilangnya Pesawat Sriwiaya Air tersebut juga tidak bisa dilepaskan dari Kementerian Perhubungan.  

" Budi Karya selaku Menteri Perhubungan harus juga memikul tanggung jawab atas musibah ini, korbannya tidak hanya orang 

dewasa, tapi juga ada bayi. Bagaimana aturan tentang itu? Menhub harus menjawab dan berikan tanggung jawab," tegasnya. 

Ia meminta semua stakholder yang terlibat dalam persoalan ini tidak lari apalagi cuci tangan. 

" Kita berharap jangan sampai dalam tragedi kemanusiaan ini, ada pihak-pihak yang lepas tangan," jelasnya. 

Karena, katanya, bagaimana pun hal itu ada keterkaitan antara perusahaan maskapai Sriwijaya Group, PT Angkasa Pura II serta Kementerian Perhubungan. 

Dari jumlah penumpang Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang hilang kontak diperairan Kepulauan Seribu tersebut diketahui ada 

Mulyadi P Tamsir Mantan Ketua Umum Pengurus Besar HMI Periode 2015-2017. Namanya tercatat dalam manifes pesawat bersama istrinya, Makrufatul Yeti Srianingsih. (imc/joy) 


Komentar

Berita Terkini