|

Tirtanadi Antusias Bantu Warga Korban Banjir, Ini Reaksi Dirut Soal Tanggul Jebol



INILAHMEDAN - Medan: Banjir yang terjadi pada Jumat (/4/12/2020) akibat luapan Sungai Belawan, Deli, Belumai, dan Sungai Denai mengakibatkan terjadinya gangguan distribusi air ke pelanggan. Sebab pengolahan air di Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Sunggal terhenti akibat menumpuknya sampah disertai lumpur ke IPAM.

"Maka sejak Jumat (/4/12/2020) hingga Senin (07/12/2020) kami (Tirtanadi -red) memastikan air bersih tersuplai ke permukiman warga yang terdampak banjir," kata Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirtanadi Kabir Bedi di ruang kerjanya didampingi Kepala Divisi (Kadiv) Sekretaris Perusahaan (Sekper) Humarkar Ritonga, Kamis (10/12/2020).

Gangguan distribusi air terjadicdi Komplek Nina Flamboyan, Komplek De Nina Flamboyan, Komplek Griya Nusa III, Komplek Harhanud, dan Kantor Desa Tanjung Selamat.

"Kita juga ikut membersihkan lumpur di rumah warga menggunakan mobil plasing serta memberi mi instan dan telur kepada warga yang membutuhkan," kata Kabir Bedi.

Dijelaskannya, dengan kepedulian yang tinggi serta antusias yang diberikan PDAM Tirtanadi terhadap warga yang mengalami musibah banjir merupakan wujud nyata terhadap sesama.

Selain itu, sambung Kabir Bedi, hingga saat ini pihaknya akan terus memantau kondisi warga yang membutuhkan air bersih dengan mengerahkan mobil tangki air dari kantor cabang untuk mensuplai air dan dipastikan seluruh wilayah korban banjir mendapatkan air bersih.

Tidak Ada Tanggul Jebol

Kabir Bedi sangat menglkarifikasi  adanya pemberitaan di media yang memberitakan adanya tanggul jebol di IPAM Sunggal.

"Saya pastikan sampai sekarang ini Kamis (10/12/2020) tanggul yang di Sunggal itu tidak jebol," tegas Kabir Bedi.

Menurutnya, pemberitaan di media tersebut sangat merisaukan dan dapat meresahkan masyarakat.

"Saya mohonlah kepada teman-teman jurnalis dalam membuat berita agar tetap melakukan cek and ricek, agar berita yang disajikan dapat dipertanggungjawabkan dan bukan berita bohong. Sesuai UU Pers Tahun 1999 kami akan melakukan hak jawab terhadap pemberitaan tersebut, karena sangat disayangkan akibat dari berita bohong itu masyarakat menjadi resah," kata Kabir Bedi.(imc/bsk)

Komentar

Berita Terkini