INILAHMEDAN - Perbaungan : Kaca Pos Lantas Polsek Perbaungan Jalan Tengku Rizal Nurdin pecah (bolong) diduga ditembak menggunakan Sof Gun oleh orang tak dikenal (OTK) pada Sabtu (12/12/20) pagi.
Informasi menyebut, kronologis kejadiannya sekira pukul 09.50 dimana anggota Lantas Bripka J Wilis dan Bripka Nobel sedang melaksanakan kegiatan rutin memantau arus lalulintas dipersimpangan.
Setelah jalanan terlihat lengang, kedua petugas itu beristirahat di pos tersebut. Tiba-tiba datang OTK dengan mengunakan kendaraan roda dua, menghampiri pos dan mengeluarkan senpi jenis 'Sof Gun' mengeluarkan satu kali tembakan ke arah pos yang menembus kaca.
Bripka Wokin Dan Bripka Nobel yang sedang beristirahat berusaha menyelamatkan diri dan mengejar pelaku yang melarikan diri ke arah menuju Pagar Jati, Lubuk Pakam.
Peristiwa itu dibenarkan oleh seorag saksi mata, Myeng (37) warga Desa Batang Terab yang pada saat kejadian juga turut membantu mengatur lalu lintas.
Ia menyebutkan telah melihat OTK berhenti di depan Pos Lantas dan beberapa saat kemudian melarikan diri ke arah jalan lintas menuju Pagar Jati Lubuk Pakam.
Dari kejadian tersebut, baik Kapolsek Perbaungan bersama Danramil 07/Perbaungan Kapten Sucipto terjun langsung untuk mengecek dan memastikan kejadian penembakan
Selanjutnya, kini kasus tersebut ditangani oleh Polsek Perbaungan.
Pada bagian lain, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja, dari hasil pemeriksaan ditemukan satu lubang dengan dimeter 7 mm pada kaca setebal 6 mm yang dilapisi oleh riben.
Namun setelah dicek menggunakan BTK (Bullet Testing Kit) dinyatakan hasil Negatif Pb dan Negatif Cu.
" Setelah dilakukan pengecekan, barang bukti tersebut dinyatakan bukan merupakan lubang masuk anak peluru dan tidak ada terjadi penembakan," ujarnya.
Tatan mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap berita-berita yang disebarkan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab.
" Berita tersebut adalah berita HOAX. Kami berharap masyarakat lebih bijak dan tidak mudah percaya dengan berita-berita yang belum jelas kebenarannya," pungkasnya. (imc/joy)