INILAHMEDAN - Medan: Kasubbag Kas Bagian Akuntansi dan Keuangan Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan periode 2011-2017 Aidil Sofyan ditetapkan sebagai tersangka korupsi oleh penyidik Subdit 3 Tipidkor Ditreskrimsus Polda Sumut.
Kasubdit Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan menyebutkan bahwa penetapan tersangka dalam kasus penyetoran kontribusi uang sewa tempat berjualan di Pasar Induk Tuntungan.
"Pada 20 Nopember 2020 berdasarkan gelar perkara, telah ditetapkan sebagai tersangka atas nama Aidil Sofyan selaku Kasubbag Kas pada Bagian Akutansi dan Keuangan Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan Tahun 2011 s/d 2017," sebutnya dalam salinan WhatsApp (WA) grup, Jumat (20/11/2020).
Menurutnya, atas perbuatan itu kerugian negara diduga sebesar Rp1.483.000.000 dari jumlah total keseluruhan untuk kontribusi sewa yang diterima oleh tersangka Rp9.462.713.500.
"Tersangka hanya menyetorkan uang sewa pasar itu sebesar Rp7.865.000.000," jelasnya.
Disebutkan, lokasi tempat berjualan di Pasar Induk Lau Cih Tuntungan Medan yang dibangun Dinas Perumahan Kawasan Permukiman Kota Medan sebanyak 1.215 dengan total uang yang harus disetorkan sebesar Rp9.348.000.000.
Sementara untuk rincian bangunan tersebut terdiri dari, grosir 720 unit, sub grosir I3, sub grosir 11. wisata buah 56 unit, ruko 6 unit dan kantin 1 unit.
Tersangka selaku Kasubbag Kas pada Bagian Akutansi dan Keuangan Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan yang menerima setoran uang kontribusi sewa pedagang Pasar Induk Tuntungan secara gelondongan dari penyetor tanpa disertai rincian nama pedagang yang menyetor.
Dan membuat tanda terima uang berupa kwitansi (bukan kwitansi resmi PD Pasar Kota Medan) diperuntukkan sebagai bukti pembayaran.
"Berdasarkan bukti kwitansi penerimaan kontribusi sewa Pasar Induk Tuntungan yang dibuat ersangka yang kini menjabat staf Pasar Medan Deli itu jelas telah melanggar hukum. Artinya tersangka membuat kwitansi sendiri," tandasnya. (imc/joy)
