|

Pidato Presiden di Paripurna DPRD Medan: Pandemi Harus Jadi Momentum Kebangkitan Baru


Ketua DPRD Medan Hasyim memimpin rapat paripurna mendengar pidato kenegaraan Presiden RI Jokowi dalam rangka peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan RI tahun 2020 di gedung DPRD Medan, Jumat (14/08/2020).

Rapat paripurna yang dimulai pukul 9.30 WIB itu dihadiri unsur pimpinan dewan yakni Ihwan Ritonga, Rajuddin Sagala dan HT Barumsyah. Hadir juga Sekda Medan Wiriya Al-Rahman mewakili Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution yang berhalangan hadir karena sakit akibat terpapar wabah Covid-19. Rapat juga dihadiri muspida plus, tokoh agama dan perwakilan organisasi kepemudaan.

Rapat paripurna itu dilakukan dalam dua sesi. Sesi pertama mendengar pidato kenegaraan Presiden dalam rangka peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan RI. Kemudian sesi kedua dilanjutkan pada pukul 13.30 WIB dengan agenda mendengar pidato kenegaraan Presiden RI dengan agenda Penyampaian Pengantar Keterangan Pemerintah atas RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2021 beserta Nota Keuangan dan Dokumen Pendukungnya pada Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR-RI tahun sidang 2020-2021.


Dalam pidato kenegaraannya, Presiden menjelaskan banyak hal tentang perkembangan terkini situasi ekonomi global yang mengalami kemunduran dampak wabah pandemi Covid-19.

"Banyak negara maju di dunia yang mengalami kemunduran dampak pandemi. Khususnya di bidang perekenomian," kata Presiden.

Kemunduran negara-negara besar dunia dampak pandemi, kata Presiden, harus dijadikan momentum bangsa ini untuk mengejar ketertinggalan agar nantinya Indonesia bisa disejajarkan dengan negara-negara maju tersebut.


"Momentum pandemi ini harus menjadi momentum bagi kita untuk mengejar ketertinggalan kita. Kita memanfaatkan kesempatan ini untuk mensetting program-program pembangunan," imbau Presiden.

Presiden juga mengajak semua seperti tokoh agama, tokoh budaya dan lainnya untuk menjadikan situasi ini momentum kebangkitan baru menuju lompatan-lompatan besar.

"Jalankan strategi besar di bidang ekonomi, sosial budaya, hukum dan program strategis nasional lainnya," tandas Presiden.

Presiden optimis Indonesia di usianya ke-75 tahun akan menjadi negara maju dan kuat. "25 tahun lagi usia Indonesia genap satu abad (100 tahun). Kita optimis jika semua bahu membahu akan menjadikan bangsa ini maju dan kuat," terang Presiden yang mendapat aplaus dari para wakil rakyat yang duduk di Senayan.

Kata Presiden, pandemi Covid-19 mengakibatkan krisis kesehatan di seluruh dunia. Oleh sebab itu, kata dia, Indonesia harus bergerak cepat mengatasi krisis kesehatan ini.

"Artinya kita perlu melakukan terobosan-terobosan program kerja dalam menyikapi situasi krisis kesehatan ini. Jangan biarkan krisis ini momentum kemunduran. Tapi menjadi kesempatan kita menuju kemajuan," sebut Presiden.


Di bidang regulasi, Presiden mengingatkan para pengambil kebijakan untuk memberangus regulasi yang dianggap tumpang tindih dalam melaksanakan program efisiensi.

"Pemerintah juga tidak akan pernah main-main dalam upaya pencegahan korupsi. Hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu," tegas, Presiden.

Di penghujung pidatonya, Presiden juga mengingatkan semua jangan memaksakan dirinya yang paling benar dan memaksakan kehendak.

"Jangan merasa paling pancasilais. Jangan memaksakan paling benar, memaksakan kehendak. Justeru itu sebenarnya tidak benar," kata Presiden.

Pada rapat yang dihadiri seluruh anggota dewan baik yang hadir langsung atau pun virtual, semuanya mendengarkan dengan khusuk atas pidato Presiden.


"Pidato Pak Presiden Jokowi menjadi atensi kita dan rakyat Indonesia untuk dipedomani," kata Ketua DPRD Medan Hasyim usai mendengar pidato kenegaraan Presiden.

Menurut Hasyim, setiap pesan dan point yang disampaikan Presiden menjadi masukan dan spirit guna meningkatkan etos dan semangat kerja untuk memberikan kontribusi terbaik bagi Indonesia khususnya Kota Medan.

Sementara Sekda Medan, Wiriya Al-Rahman berharap pidato kenegaraan Presiden dapat meningkatkan kualitas dan mutu kerja dalam sektor semua pelayanan publik.

"Maka dengan begitu masyarakat dapat merasakan kehadiran pemerintah di tengah-tengah mereka," kata Sekda.***
Komentar

Berita Terkini