INILAHMEDAN - Medan: Pemerintah Kabupaten Karo resmi mengusulkan pembangunan jalur sejajar Berastagi - Medan via Desa Jaranguda -Dusun Laugedang - Sibolangit - Sukamakmur - Tuntungan - Medan ke DPRD Sumut. Usulan ini guna mengatasi kemacetan parah di jalan utama Medan - Berastagi.
Usulan tersebut disampaikan Bupati Karo melalui Kepala Bappeda Karo Nasib Sianturi didampingi Kadis PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) Edward Sinulingga, Kabid Tata Ruang PUPR David Ginting, Kabid Bina Marga Hendra Mitcon Purba, Kabid Fisik Bappeda Evanlit Sembiring dan Kabid Infrastruktur Dedy Ramin Ginting kepada Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, Jumat (24/01/2020) di DPRD Sumut.
"Usulan pembangunan jalan sejajar ini untuk mengatasi kemacetan jalur utama Medan-Berastagi yang semakin hari semakin parah dan meresahkan masyarakat. Besar harapan kami agar DPRD Sumut bisa memulai dan mengalokasikan anggarannya di P-APBD Sumut 2020 dan APBD 2021," ujar Nasib Sianturi di sela penyerahan berkas-berkas usulan pembangunan jalan sejajar tersebut.
Menurut Nasib Sianturi, untuk mengurai kemacetan jalur utama Medan-Berastagi, solusi tercepat dan sangat potensial saat ini hanya dengan membangun jalur Berastagi - Dusun Laugedang - Simbekan- Sibolangit-Kutalimbaru- Tuntungan-Medan sepanjang 55,8 Km, persis sejajar dengan jalur utama Medan-Berastagi.
"Tim Pemkab Karo bersama Dinas BMBK (Bina Marga dan Bina Konstruksi) Sumut dan BBPJN (Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional) II Medan sudah turun ke lokasi dan Dinas BMBK telah menyusun dokumen 'feasibility studynya'. Jika memungkinkan anggaran pembangunannya nantinya juga diusulkan ke APBN, terkait dengan kelancaran arus lalulintas untuk menyukseskan Danau Toba sebagai Kawasan Strategis Nasional," tandas Sianturi.
Dari hasil peninjauan tim ke lapangan, tambah Sianturi dan Hendra Mitcon, akses jalan sepanjang 55,8 Km tersebut telah dibuka dan sebahagian sudah diaspal beton dari simpang Tuntungan - Kutalimbaru - Sibolangit dan bisa tembus ke Bumi Perkemahan Pramuka Bandarbaru. Akan tetapi belum tersambung dari Sibolangit ke Dusun Laugedang - Berastagi (masih jalan tanah) yang panjangnya lebih kurang 6 Km karena berada dalam kawasan hutan.
Untuk menindaklanjutinya, ujar Nasib Sianturi, Pemkab Karo sangat berharap adanya dukungan dari DPRD Sumut agar Dinas BMBK Sumut terus melanjutkan studi pembangunan jalan sejajar dimaksud dari Bumi Perkemahan Pramuka Sibolangit Deliserdang menuju Dusun Sembekan Kecamatan Kutalimbaru dan Dusun Laugedang Karo.
Selain itu, tambah Sianturi, untuk pelepasan atau pinjam pakai kawasan hutan sepanjang 6 Km tersebut, diharapkan dapat segera disetujui, sehingga jalur sejajar bisa segera dibangun dan dimulai pada 2021 agar lalu-lintas masyarakat dari 6 kabupaten (Karo, Dairi, Pakpak Bharat, Humbahas, Deliserdang dan sebagian Provinsi Aceh) bisa kembali lancar.
Sangat Mendukung
Menanggapi usulan tersebut, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting mengatakan, pihaknya sangat mendukung rencana membangun jalur sejajar tersebut itu. Awal Februari ini, kata Baskami, Komisi D DPRD Sumut sudah menjadwalkan bersama Bupati Karo, Bupati Deliserdang, Dinas BMBK Sumut maupun BBPJN (Balai Besar Pemeliharaan Jalan Nasional) II melakukan peninjauan lokasi.
Menurut Baskami, lembaga legislatif di Sumut akan tetap komit mendukung segala bentuk pembangunan yang sifatnya untuk kepentingan masyarakat karena jalan Medan - Berastagi sudah tidak layak lagi dijadikan satu-satunya jalan utama karena tidak mampu lagi menampung arus kendaraan.
Karenanya, tandas politisi PDI Perjuangan ini, dibutuhkan jalur sejajar untuk mengatasi kemacetan tersebut. "Kami di dewan segera membahas usulan ini. Apalagi Gubernur Edy Rahmayadi juga sudah menyatakan dukungannya. Semoga di APBD 2021 sudah bisa dialokasikan anggaran pembangunannya," ujar Baskami.
Sebagaimana diketahui, Bupati Karo Terkelin Brahmana juga sudah mengusulkan rencana pembangunan jalan sejajar jurusan Berastagi -Jaranguda-Laugedang- Sibolangit- Tuntungan- Medan ini kepada Gubernur Sumut. Gubernur saat itu langsung menugaskan Asisten III Bagian Administrasi Umum dan Aset M Fitriyus untuk menjajaki pembukaan jalur sejajar ini. Sekaligus dapat dimonitor dengan berkordinasi terhadap OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait agar bisa segera dimulai pembangunannya.(imc/nangin)