|

KPU Medan Ajak Mahasiswa Tangkal Hoaks Jelang Pilkada


INILAHMEDAN - Medan: Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Medan bekerja sama dengan Program Studi (Prodi) PPKn, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al Washliyah, menyosialisasikan peran Rumah Pintar Pemilu (RPP) dalam  menangkal hoaks atau informasi palsu. Sebab hoaks telah menjadi ancaman penyelenggaraan Pemilu 2019 lalu dan diprediksi akan kembali muncul menjelang Pilkada Kota Medan 23 September 2020 mendatang.

Komisioner KPU Kota Medan M Rinaldi Khair mengajak mahasiswa berperan aktif menangkal hoaks dengan cara menumbuhkan budaya malu terhadap rekam jejak digital ketika share informasi yang masih sumir atau diragukan kebenarannya.

“Coba sekali-kali di-scrolling, dilihat kembali postingan atau komentar di media sosial beberapa tahun lalu. Saya prediksi umumnya banyak yang malu hati dan tidak menyangka ternyata kita pernah memposting informasi yang absurd atau berkomentar norak di media sosial,” ungkap Koordinator Divisi Teknis KPU Kota Medan itu saat menjadi pembicara di Aula Efendy Daulay, Kampus C UMN Al Washliyah, Jalan Garu II, Medan, Selasa (17/12/2019).

Untuk itu penting melakukan sharing sebelum sharing informasi di media sosial. Sesuai dengan yang tercantum dalam QS Al-Hujurat (49) bahwa dalam berinteraksi sosial, manusia harus menjauhi prasangka buruk, bertabayun (verifikasi) sebelum menyebarkan informasi, tidak mencela, mengolok-olok, bergunjing serta memberi gelar buruk pada sesama.

KPU Kota Medan berharap mahasiswa mengambil bagian dalam mengkampanyekan gerakan anti hoaks terutama terkait dengan isu Pemilu maupun Pilkada Kota Medan 2020 mendatang. RPP KPU Kota Medan melalui seluruh akun media sosialnya akan membantu masyarakat untuk mengecek kebenaran informasi seputar pemilihan yang dianggap diragukan dengan cara mention atau direct message (pesan langsung) di akun resmi KPU Kota Medan.

“Hoaks ini bukan hanya menyerang pasangan calon, KPU sebagai penyelenggara justru yang paling sering menjadi sasaran tembak. Bahkan saat Pemilu telah usai, KPU masih menjadi korban ujaran kebencian dan hoaks,” ujar Rinaldi.

Mewakili Prodi PPKn, FKIP, UMN Alwashliyah, Dony Sahputra menyebutkan kerja sama sosialisasi terkait Pemilu dan Pemilihan Kepala Daerah Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan 2020 menjadi bagian penting untuk diketahui dan dipahami oleh mahasiswa PPKn. Karena Pemilu merupakan bagian dari upaya politik yang sah dalam transformasi kekuasaan di iklim demokrasi.(imc/bsk)

Komentar

Berita Terkini