![]() |
Ilustrasi |
INILAHMEDAN - Asahan: Masyarakat Desa Simpang Empat, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan, memgaku resah atas keberadaan PT Jampalan Baru di desa mereka. Apalagi limbah perusahaan itu menimbulkan aroma busuk.
"Parahnya, di belakang gedung perusahaan itu berdiri sekolah. Alhasil para siswa kerap menciun aroma busuk limbah perusahaan itu. Jelas saja ini pencemaran lingkungan. Dan mengganggu kesehatan warga, khususnya para pelajar," kata Yuni (48) warga sekitar, yang juga guru TK dan SD di sekolah itu, kemarin.
Keluhan serupa dikatakan Heri, warga setempat. Pencemaran lingkungan yang diduga dilakukan PT Jampalan Baru lewat pembuangan limbahnya perlu diambil tindakan oleh aparat berwenang.
"Perusahaan-perusahaan pencemar lingkungan harus ditindak tegas. Sebab sudah mengabaikan kesehatan masyarakat sekitar," katanya.
Sementara Humas PT Jampalan Baru Dodi Sayendra berdalih kalau aroma busuk bukan berasal dari limbah perusahaan.
"Yang pasti aroma busuk itu bukan berasal dari limbah perusahaan," elaknya, Rabu (23/10/2019).
Dodi malah mengalihkan penyebab aroma busuk itu berasal dari bangkai kambing yang sengaja dibuang orang ke dalam parit.
Kata Dodi, pihaknya tetap taat aturan dan tidak pernah membuang limbah sembarangan.
Dodi mengakui beberapa waktu lalu masyarakat sekitar perusahaan sempat terganggu akibat aroma busuk di kawasan limbah perusahaan.
"Setelah kita cek bersama pihak kepolisian, ternyata aroma busuk itu berasal dari bangkai kambing," katanya.
Sebagaimana diketahui, PT Jampalan Baru bergerak di bidang penghasil minyak goreng, sabun batangan dan kilang padi terbesar di Kecamatan Simpang Empat. (imc/zainal)