|

Masyarakat Karo Minta DPRDSU Jangan Bosan Perjuangkan Jalan Tol Medan-Berastagi


INILAHMEDAN - Berastagi: Masyarakat Kota Berastagi, Kabupaten Karo, meminta anggota DPRD Sumut, Pemprovsu bersama 6 kabupaten (Karo, Dairi, Pakpak Bharat, Deliserdang, Humbahas (Humbang Hasundutan) dan Aceh Singkil agar jangan pernah bosan untuk memperjuangkan pembangunan Jalan Tol Medan – Berastagi ke Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat), guna memperlancar arus lalu lintas sekaligus menggairahkan perekonomian masyarakat.
          
Hal itu diungkapkan perwakilan warga masyarakat Kota Berastagi Moses Pinem, Hendri Ginting, tokoh masyarakat Karo Milep Purba dan sejumlah masyarakat lainnya kepada anggota DPRD Sumut Dapil (daerah pemilihan) Karo, Dairi dan Pakpak Bharat Layari Sinukaban ketika melakukan kegiatan Reses di Jamburtaras Berastagi, Selasa malam (15/01/2019.

Hadir juga di sana Camat Berastagi Mirton Ketaren, Kades Rumah Berastagi Sayman Ginting dan seluruh kades se-Kota Berastagi.
          
“Kami masyarakat Berastagi berharap pembangunan Jalan Tol Medan – Berastagi tetap diperjuangkan anggota DPRD Sumut bersama Pemprovsu maupun 6 kabupaten yang akan melintasi jalan tol tersebut, guna mengatasi kemacetan arus lalu-lintas Medan – Berastagi yang selama ini sudah sangat parah,” tandas Moses yang juga Ketua Seniman Karo Indonesia Sumut itu.

Menurut Moses, akibat macetnya Jalan Medan – Berastagi selama ini, para petani dan pedagang dari 6 kabupaten yang melintasi jalan tersebut menuju Kota Medan kerap mengalami kerugian yang besar karena sayur-sayuran membusuk di jalan sehingga tidak akan laku lagi dijual di pasaran. Ini sangat berdampak juga kepada seniman Karo yang secara atomatis tidak lagi ada kegiatan karena masyarakat tidak memiliki uang.

Bahkan yang paling menyedihkan, tegas Hendri Ginting, akibat kemacetan jalan nasional tersebut, tingkat kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara turun drastis. Bahkan pada hari libur Natal dan Tahun Baru sepi pengunjung.

“Arus kunjungan wisatawan saat ini lebih banyak ke Kabupaten Simalungun karena jalan ke kabupaten itu relatif bagus dan tidak macet,” ujar Hendri.

Sementara itu, tokoh masyarakat Karo Milep Purba menyampaikan keluhannya kepada Layari Sinukaban menyangkut maraknya judi, narkoba serta tidak mengenal batas waktunya operasional Warnet (warung internet) di Kota Berastagi.

Sedangkan Camat Berastagi Mirton Ketaren berharap agar anggota DPRD Sumut memperjuangkan anggaran pengecatan tembok yang menggambarkan ornamen Karo di Jalan Jamin Ginting mulai dari Bukit Kubu Hotel batas Gereja GBKP Kota Berastagi karena ornamen itu termasuk ikon Kota Berastagi sebagai daerah objek wisata.

Menanggapi masukan dari masyarakat Kota Berastagi, Layari Sinukaban berjanji akan terus memperjuangkan pembangunan Jalan Tol Medan – Berastagi ke pemerintah pusat Cq Kementerian PUPR bersama Pemprovsu dan 6 kabupaten agar ditampung anggarannya di APBN.

“Memang untuk merealisasikan pembangunan jalan tol ini membutuhkan waktu yang lama, tapi DPRD Sumut dan Pemprovsu beserta 6 kabupaten akan terus menggedor pemerintah pusat agar tuntutan kita dapat segera direalisasikan. Kita juga akan mengajak anggota DPR-RI maupun DPD RI asal Sumut menggedor Kemen PUPR guna memperjuangkan pengalokasian anggaran jalan ini,” tandas Layari. (imc/bsk)
          
Komentar

Berita Terkini