|

Presiden Jokowi: Bangsa Ini Jangan Terpecah Kerena Beda Pilihan


INILAHMEDAN - Deliserdang: Presiden Jokowi didampingi Gubernur Sumut Edy Rahmayadi bersilaturahmi dengan Paguyuban Warga Jawa Sumatera di Gelanggang Olahraga Lubukpakam, Deliserdang, Sumatera Utara, Ahad (07/10/2018).

Ribuan warga Jawa hadir pada silaturahmi itu. Menurut Presiden Jokowi, tidak usah heran banyak masyarakat Jawa hidup di Sumatera Utara dan begitu juga sebaliknya warga Sumut menetap di Pulau Jawa karena Indonesia adalah negara besar.

"Sudah biasa karena memang kita masih dalam NKRI, ini negara besar, ada 714 suku, jumlah yang sangat besar. Bandingkan dengan Singapura yang hanya memiliki 4 suku. Afganistan 7 suku," kata Jokowi.

Kondisi itu, menurut Jokowi, menjadi bukti Indonesia memiliki negara ragam suku budaya, hidup dalam keharmonisan dengan bermacam perbedaan.

"Selain beda suku, beda agama, beda adat, juga beda tradisi. Di Sumut saja banyak ucapan salam, ada horas, tapi nanti di Pakpak beda lagi juah juah, di Karo beda lagi mejuah juah. Bayangkan, Sabang sampai Merauke," katanya.

Dalam kesempatan itu Jokowi juga berpesan jangan karena beda bupati, gubernur, wali kota atau presiden bangsa ini menjadi terpecah belah hanya gara-gara pilihan.

"Kita harus tetap satu sebagai bangsa Indonesia," ujarnya.

Jokowi mengharapkan masyarakat Indonesia rukun. "Rukun akan membuat kita sejahtera. Kalau terbelah-belah membuat kita jadi rusak. Akan rugi besar kita," katanya.

Presiden mencontohkan kerukunan masyarakat pada saat Asian Games yang belum lama berakhir. Menurutnya pada saat bertanding, tidak ada atlet yang berpikir tentang identitas. 

"Jangan hal yang kecil dibesar-besarkan, kemudian yang besar justeru lupa," katanya. (imc/bsk)

Komentar

Berita Terkini