Sekda Medan Syaiful Bahri Lubis pada acara sosialisasi UUNo 23 Tahun 2011 tentahng Pengelolaan Zakat. (foto: ist) |
INILAHMEDAN - Medan: Potensi zakat sesungguhnya sangat besar. Hanya saja kesadaran umat Islam masih kurang mengenai kewajiban zakat. Seharusnya membayar zakat menjadi gaya hidup umat Islam.
"Sampai saat ini zakat yang dikumpulkan dari muzzaki belum optimal seperti yang diharapkan," kata Sekda Kota Medan Syaiful Bahri Lubis dalam acara Sosialisasi Undang Undang No 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat kepada Penyuluh Agama Non-ASN di Hotel Grand Inna Jalan Balai Kota, Rabu (30/05/2018).
Menurut Sekda, sebagian dari harta yang dimiliki tersimpan hak-hak orang lain yang harus dikeluarkan. Begitu tingginya potensi zakat ini, ujar Sekda, mampu menjadi solusi cerdas terhadap pengentasan kemiskinan, khususnya di Kota Medan.
“Sosialisasi ini saya harapkan sebagai upaya meningkatkan kesadaran umat Islam dalam membayar zakat. Kemudian menjadi zakat sebagai gaya hidup umat Islam," kata Sekda.
Kata Sekda, dengan berzakat akan terkikis sifat-sifat ketamakan dan kekikiran serta mampu mengurangi pola hidup hedonisme dan konsumerisme. Selain itu, zakat juga dapat meningkatkan rasa kasih sayang dan solidaritas di kalangan umat Islam. (mc/bsk)