|

Dibegal Nyaris Jari Putus, Kapolri Loloskan Casis Masuk Polri

Kapolri Jendral Listyo. (foto : dok)

INILAHMEDAN
- Jakarta : Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan penghargaan kepada calon siswa Bintara Polri yang menjadi korban begal hingga jari tangannya putus di Kebun Jeruk, Jakarta Barat (Jakbar), Satrio Mukhti (18). Jenderal Sigit merekrut Satrio untuk ikut pendidikan Bintara Polri melalui jalur khusus disabilitas.

“ Bapak Kapolri prihatin dengan kejadian yang dialami casis tersebut. Namun Bapak Kapolri pun bangga, casis tersebut memiliki keberanian melawan komplotan begal dan casis tersebut tetap semangat ingin mengikuti rekrutmen,” kata Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM Kapolri) Irjen Dedi Prasetyo pada pers, Jumat (17/05/2024).

" Sehingga Bapak Kapolri memberikan penghargaan kepada adik kita, Satrio Mukhti, diterima sebagai anggota Polri," lanjutnya. 

Seperti diketahui, Satrio Mukhti dibegal di Jalan Arjuna, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Satrio sempat berduel melawan pelaku bersenjata golok. 

Satrio tertawa gembira yang ditemui petugas dikediaman. (foto : dok). 

"Awalnya saya tidak melihat dia bawa senjata tajam, jadi berantem pertama tidak membawa senjata tajam. Sempat satu lawan satu," ujarnya pada pers, Rabu (15/05/2024).

Dia mengungkapkan, awalnya, pada Sabtu (11/05/2024), dia tengah berangkat untuk tes psikotes Bintara Polri di SMK Media Informatika Pasanggrahan, Jakarta Selatan. Dia berangkat pukul 04.00 WIB karena tes dilakukan pada pukul 05.00 WIB.

" Pelaku itu satu motor tapi tiga orang. Pas berantem itu orang pertama kalah, tapi temannya yang tengah langsung turun dan ngeluarin senjata tajam," terangnya. 

Pelaku yang membawa golok langsung mengayunkan senjatanya hingga ditangkis oleh Satrio. Akibatnya, jari kelingking korban hampir putus.

" Pertama pas dibacok saya nggak merasa tangan saya kena, karena saya merasa nangkisnya pegangan goloknya. Dua kali dibacok, tangan dan kaki, alhamdulillah saya pakai helm jadi kepala nggak kena," tuturnya. 

Akibat pembegalan ini, Satrio mengalami luka parah di tangan. Jari kelingkingnya hampir putus karena menangkis golok.

Ditangkap 

Jajaran Polda Metro Jaya meringkus para tersangka begal terhadap seorang calon siswa (casis) Bintara Polri, Satrio (18), seorang diantaranya tewas ditembak karena melawan saat ditangkap.

“ Satu pelaku tewas karena melakukan perlawanan terhadap petugas Jatanras,” kata Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya AKBP Imam Yulisdianto saat jumpa pers di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (16/05/2024). 

Tersangka berinisial PN yang ditembak mati tersebut merupakan pelaku utama yang membacok korban Satrio di Jalan Arjuna, Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat yang terjadi pada Sabtu (11/05/2024).

Kepala Subdit 4/Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Rovan Richard Mahenu mengatakan penangkapan terhadap para pelaku itu dilakukan di lokasi yang berbeda pada Rabu dini hari (15/05/2024).

Polisi juga terpaksa melakukan penembakan terhadap pelaku lainnya, AY dan MS karena berusaha melarikan diri. " Dua orang harus dilumpuhkan dengan menembak di bagian kakinya," sebutnya. 

Dia menambahkan, para pelaku itu memiliki peran yang berbeda-beda. Yakni, PN sebagai pelaku utama yang membacok korban, AY berperan sebagai joki, MS berperan untuk mengawasi lingkungan sekitar, kemudian C berperan menjual motor korban, dan W berperan sebagai penadah atau yang membeli motor korban.

" Pelaku yang meninggal berada di ruang jenazah RS Polri. Kami akan panggil keluarga tersangka untuk menjemput. Sementara empat pelaku lainnya sudah ditahan di Polda Metro Jaya," ucapnya. 

Ia juga mengingatkan kepada para pelaku kejahatan bahwa aparat kepolisian akan bertindak tegas, khususnya pelaku pembegalan karena Polda Metro Jaya telah berkomitmen untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat.  (imc/joey) 


Komentar

Berita Terkini