|

Tangani Stunting, Bobby Tekankan Jajaran Awasi 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak

Wali Kota Medan Bobby Nasution berupaya keras mencegah, meminimalisir sekaligus menekan angka stunting di Kota Medan. Bobby juga menekankan kepada jajaran untuk mengawasi 1000 hari pertama kehidupan anak. (foto:: bsk) 


INILAHMEDAN - Medan: Wali Kota Medan Bobby Nasution berupaya keras mencegah, meminimalisir sekaligus menekan angka stunting di Kota Medan. Bobby juga menginstruksikan seluruh OPD untuk saling berkolaborasi.

“Hapus anggapan lama yang menganggap OPD ini atau itu tidak berkaitan langsung. Saya tidak ingin lagi mendengar anggapan seperti itu. Sebab, terjadinya stunting ini dipengaruhi beragam faktor, bukan hanya dari sisi kesehatan atau medis saja, tapi juga karena faktor ekonomi dan kondisi lingkungan tempat tinggal keluarga. Jadi semua OPD harus saling berkolaborasi,” kata Bobby, Sabtu (11/06/2022).

Berdasarkan penjelasan World Health Organization (WHO) atau Badan Kesehatan Dunia, 20 persen stunting terjadi ketika bayi masih dalam kandungan. Kondisi itu terjadi karena asupan sang ibu selama hamil kurang bergizi sehingga nutrisi yang diterima bayi juga berkurang.

Masa 1000 hari pertama kehidupan anak, menjadi poin penting yang ditekankan Bobby kepada jajaran di lingkungan Pemko Medan untuk mengawasinya. Sebab, di 1000 hari pertama, anak belum dapat memilih makanan sendiri sehingga asupan makanannya bergantung pada kondisi ekonomi orang tua dan lingkungan tempat tinggalnya. 

“Selain OPD, jajaran kecamatan dan kelurahan serta kepling juga harus ikut dalam menangani stunting agar berjalan lebih optimal. Saya ingin ke depannya seluruh kecamatan dan kelurahan mendata dengan lengkap anak-anak yang mengalami stunting. Begitu juga dengan pekerjaan orang tua dan kondisi tempat tinggal mereka apakah layak huni atau tidak. Data seperti ini harus diketahui dan capaian targetnya bisa lebih jelas juga terarah. Ketika saya tanyakan nanti, semua data-data itu harus ada,” tegas Bobby. 

Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara (FKM USU) Zulfendri mengatakan, penanganan stunting dalam kajian kebijakan, perlu diidentifikasi siapa yang menjadi stakeholder dalam permasalahan tersebut. Untuk langkah Wali Kota Bobby dalam penanganan stunting, kata dia, sudah tepat. 

"Begitu pun kita dihadapkan dengan regulasi. Sebab, jangan sampai nanti masing-masing OPD yang dimaksud terbentur. Artinya, regulasi harus jelas karena setiap OPD akan mengeluarkan anggaran dalam jumlah besar untuk penanganan stunting. Karena tentu kita berharap jangan sampai hanya sebatas komitmen saja," ujar Zulfendri.

Untuk penanganan stunting, lanjut Zulfendri, butuh sinkronisasi. Artinya, jangan sampai yang bekerja hanya Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB). Sebab, pelayanan kesehatan dan intervensi kesehatan berada di Dinkes, sementara faktor pendukung seperti intervensi lingkungan misal MCK, rumah sehat atau bersih adanya di Dinas Pekerjaan Umum (PU).(imc/bsk) 




Komentar

Berita Terkini