|

Wali Kota Benahi Kota Lama Kesawan Jadikan Medan Primadona Kunjungan Wisata


INILAHMEDAN - Medan: Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution bertekad ingin membenahi kawasan kota lama Kesawan. Tekad tersebut bahkan dijadikan salah satu dari lima program prioritas Wali Kota Medan.

Langkah ini dinilai akademisi sangat tepat untuk mengangkat kembali nilai-nilai sejarah yang ada di Kota Medan dan mampu menjadikan kota ini sebagai primadona kunjungan wisata baik dari dalam maupun luar negeri.

Salah satu akademisi yang sangat mendukung kebijakan Wali Kota Medan adalah Dr Fikarwin Zuska M.Ant salah seorang Dosen Antropologi dari Universitas Sumatera Utara (USU).

Saat ditemui di kediamanya, Sabtu (05/06/2021), pria yang akrab di sapa Fikarwin ini menceritakan bahwa langkah Wali Kota Medan untuk membenahi kota lama Kesawan sudah menjadi impian sejak lama dari para pemerhati sejarah di Kota Medan.

Pada umumnya mereka ingin agar peninggalan sejarah yang ada di Kota Medan ini dilindungi, dirawat dan dijadikan sebagai objek wisata baru di Kota Medan. Dengan langkah ini, pastinya orang-orang akan sangat tertarik untuk melihat dan mengenang kejayaan bangunan-bangunan zaman kolonial.

"Saya sangat sependapat dengan langkah Pak Wali Kota yang bertekad membenahi kota lama Kesawan, saya yakin sekali apabila dikelola dengan baik potensinya sangat besar untuk menyedot wisatawan datang ke Kota Medan, bahkan bisa jadi kota ini akan menjadi primadona kunjungan wisatawan baik yang datang dari dalam maupun luar negeri," kata Fikarwin.

Menurut Fikarwin, Kota Medan sudah diuntungkan dengan keberagaman adat budaya yang ada. Artinya kekayaan adat budaya ini harus mampu dijual di kawasan Kesawan, misalnya saja kuliner khas dari masing-masing budaya.

"Kalau kita mau tampilkan seluruh makanan khas dari masing-masing budaya yang ada di Kota Medan tentu kawasan Kesawan itu tidak akan cukup menampung seluruh pedagangnya, butuh tempat yang lebih luas. Artinya Pemko Medan harus mampu menatanya dengan baik memadukan antara bangunan bersejarah dengan kuliner. Jadi para wisatawan itu bisa mendapatkan dua kenikmatan dalam satu tempat yaitu mengenang bangunan peninggalan kolonial dan menikmati kuliner khas dari berbagai daerah, dan kalau bisa disediakan juga tourguide yang mampu menceritakan sejarah dari bangunan yang ada di situ, menceritakan tentang tembakau Deli yang menggiurkan hampir seluruh masyarakat dunia sampai orang-orang dari manca negara mau datang ke Kota Medan hanya untuk mendapatkan tembakau Deli itu, saya bisa bayangkan itu akan sangat indah," jelasnya.

Pria kelahiran 20 Desember 1962 ini juga sebelumnya sangat setuju dengan dibukanya Kesawan City Walk (KCW) di kawasan kota lama Kesawan tersebut. Menurutnya sangat membantu para pelaku UMKM untuk dapat terus bertahan di tengah pandemi Covid-19 yang menghantam seluruh sektor kehidupan. Hanya saja Fikarwin menyarankan agar KCW lebih ditata dengan baik.(imc/bsk)

Komentar

Berita Terkini