|

Pemerhati Politik: Balon Walkot Medan Butuh Wakil Kredibel dan Punya Tim Work Profesional


INILAHMEDAN - Medan: Pilkada Medan kian mendekat. Warga kota bakal memilih pemimpinnya untuk lima tahun mendatang. Sosok pemimpin seperti apa yang mampu membawa ibukota Provinsi Sumut ini ke arah yang gemilang?

"Nah, ini yang perlu diperhatikan. Pilkada bukan sekadar implementasi dari sistem demokrasi saja. Tapi lebih dari itu, kontestasi ini untuk memilih pemimpin yang benar-benar mampu membawa perubahan," kata pemerhati politik dan pendidikan Zulkifli Lubis di Medan, Kamis (06/08/2020).

Oleh sebab itu, kata Zulkifli, warga Medan jangan sampai salah dalam memilih pemimpin. Karena ini menyangkut jalannya roda pemerintah kota lima tahun ke depan.

"Pemimpin yang baik tidak hanya memiliki track record, visi dan misi, tapi memiliki tim kerja yang kredibel (tenaga profesional di bidangnya) dalam membantu kinerja di pemerintahan. Saya pikir warga Medan cukup cerdas untuk menempatkan pemimpinnya di pemerintahan," kata Zulkifli.

Menurut Zulkifli, sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia, permasalahan yang terjadi di Kota Medan sudah sangat kompleks.

Selama ini permasalahan infrastruktur, pendidikan dan perekonomian selalu melilit ibukota Sumatera Utara ini. Permasalahan ini tidak pernah selesai dari tahun ke tahun. Beberapa wali kota Medan sebelumnya yang menawarkan penyelesaian permasalahan ini dalam kampanye, kenyataannya tak pernah mampu melakukannya.

"Itu terjadi karena tim yang dibentuk untuk membantu seorang pemimpin dalam menjalankan roda pemerintahan tidak sesuai dengan kebutuhan yang terjadi di masyarakat. Tim yang saya maksudkan di sini adalah perangkat pemerintahan seperti Wakil Wali Kota dan kepala OPD serta melibatkan tenaga ahli," ujar pria yang akrab disapa Zul ini.

Pemimpin yang baik, menurut Zul, selalu berangkat dari permasalahan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat dan mampu menyelesaikannya. Selama persoalan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat belum mampu diselesaikan, maka akan timbul ketidak percayaan atau ketidakpuasan.

"Kenapa permasalahan yang terjadi di masyarakat tidak pernah terselesaikan? Karena tim yang dibentuk, terdiri orang-orang yang tidak kredibel. Atau berbuat melebihi keinginan yang diharapkan oleh rakyat, sehingga terjadilah penyelewengan," ujarnya.

Terkait hal ini, menurut Zulkifli, beberapa media nasional sudah mengingatkan para calon yang akan maju menjadi Wali Kota Medan untuk tidak salah memilih wakilnya. Salah

"Seperti yang dimuat di media online Tempo.co dengan judul 'Pilkada Medan, Pengamat Sebut Bobby Nasution Bisa Kalah Jika Salah Pilih Wakil'. Saya fikir pendapat Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno yang menjadi narsum dalam berita itu tidak salah. Tidak hanya Wakil Wali Kota, Bobby juga harus mampu memilih tim yang solid untuk mengantarnya menuju kursi Medan 1," ujar Zulkifli.

Masyarakat, lanjut Zulkifli, akan menilai seperti apa sosok yang akan mendampingi calon kepala daerah dan wakilnya. Jika calon kepala daerah dinilai sudah kredibel dan sesuai dengan keinginan masyarakat, tapi wakilnya dianggap tidak memiliki track record, visi dan misi yang baik, apalagi selalu bertindak ceroboh lantaran kurang koordinasi atau kerap jalan sendiri, jusutru bisa menghilangkan kepercayaan pemilih.

"Rakyat berkeinginan pemimpin mereka harus benar-benar sempurna dan sesuai keinginan, maka siapapun calon yang berniat maju di Pilkada Kota Medan harus jeli dalam memilih wakil," ujarnya. (imc/bsk)
Komentar

Berita Terkini