|

Bank Syariah Mandiri 'Lalai', Bu Rusmi Gagal Berangkat Haji

Rusmi Binti Buyung Idris, 66 tahun, gagal berangkat haji tahun ini diduga akibat kelalaian pihak Bank Syariah Mandiri dalam menginput registrasi pelunasan biaya ongkos naik haji. (foto: bsk)

INILAHMEDAN - Medan: Kesedihan mendera Rusmi Binti Buyung Idris. Janda berusia 66 tahun ini gagal berangkat menunaikan ibadah haji tahun ini lantaran pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Ahmad Yani diduga lalai mengimput data registrasi ulang pelunasan Ongkos Naik Haji (ONH) atas nama perempuan yang pernah tinggal di Jalan Sakti Lubis, Gang Bali, No 75 Medan, ini.

"Sedih kali ibu rasa," kata Rusmi saat ditemui di kediaman anaknya, Irma, di Jalan Jalak 23, No 530, Perumnas Mandala, Jumat (05/07/2019).

Sebelum mendapat kabar namanya tidak terdaftar sebagai jamaah calon haji yang berangkat tahun ini, sebagaimana layaknya jamaah calon haji lainnya, Rusmi juga sudah mempersiapkan segala sesuatunya untuk berangkat ke Baitullah. Kegiatan-kegiatan manasik haji juga sudah diikutinya. Bahkan Rusmi juga mengikuti acara tepung tawar hai oleh ibu-ibu pengaian di tiga masjid di tempat tinggalnya. Juga tepung tawar haji di kecamatan agar mendoakannya bersama jamaah calon haji lainnya menjadi haji mabrur sepulang dari Tanah Suci nanti.

"Ibu juga sudah melakukan pemeriksaan di puskesmas. Bad kesehatan sebagai jamaah haji Indonesia juga sudah keluar. Surat pemeriksaan kesehatan tahap 2 juga sudah siap. Sudah mau melangkah ke depan pintu gerbang, nama ibu tidak ada dalam daftar yang akan berangkat di Kemenag Sumut," kata Rusmi sedih.

Rusmi mengaku berangkat haji melalui Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Khairul Iman Jalan STM Ujung Medan. Dia mendaftar haji pada 2011. Sesuai jadwal, kemungkinan Rusmi berangkat haji pada 2018. Belakangan dia mendapat kabar namanya masuk dalam daftar cadangan karena kelebihan kuota. Rusmi hanya bisa berangkat jika ada jamaah calon haji lainnya gagal berangkat dengan alasan tertentu. Namun Rusmi terlebih dahulu harus melunaskan ongkos naik haji di Bank Mandiri Syariah Cabang Ahmad Yani tempatnya menabung.

"Meski cadangan, ibu tetap berharap bisa berangkat tapi kalau ada jamaah yang gagal berangkat," katanya.

Toh misalnya tidak juga berangkat, Rusmi tidak begitu mempersoalkannya karena dirinya hanya sebagai cadangan. Tapi yang pasti, Rusmi bisa berangkat haji tahun ini lantaran namanya berada di urutan atas sebagai jamaah calon haji.

Berdasarkan arahan dari KBIH, Rusmi disarankan melakukan registrasi ulang bahwa dirinya sudah melakukan pelunasan haji pada 2019. Bersama anaknya Irma, Rusmi meregistrasi pada 19 Maret 2019 di Bank Mandiri Syariah tersebut.

Tahun ini, Rusmi berangkat melalui Kelompok Terbang (Kloter) 13 asal Kota Medan. Namanya berada di urutan ke 10 di regu 2.

"Ibu juga gak pernah absen setiap kali KBIH melaksanakan manasik haji. Kerinduan ibu untuk bersimpuh di Baitullah di atas segalanya," ujarnya.

Selangkah lagi menuju ke Tanah Suci, hati Rusmi akhirnya menjadi tak karu-karuan setelah mendapat pemberitahuan dari KBIH Khairul Iman yang sebelumnya mendapat kabar dari Kemenag kalau namanya tidak terdaftar sebagai jamaah calon haji yang berangkat tahun ini.

"Ibu macam terhempas mendengarnya. Lemas. Gak tau lagi mau bilang apa," kata Rusmi sedih.

Oleh pihak KBIH, Rusmi disarankan mengkonfirmasi ke bank tempatnya menabung karena sepertinya ada kesalahan saat penginputan pelunasan biaya haji. Lalu bersama anaknya, Irma, Rusmi menuju Bank Syariah Mandiri Cabang Ahmad Yani untuk meminta penjelasan.

Di sana, Rusmi dan Irma menemui pimpinan bank tersebut meski awalnya agak kesulitan. Mewakili ibunya, Irma meminta penjelasan. Justeru jawaban tak memuaskan mereka peroleh.

"Masak kami harus mencari tahu siapa pegawai bank yang waktu itu melayani kami untuk meregistrasi ulang. Gaklah kami catat-catat namanya. Ibu hanya meregistrasi ulang kalau ibu sudah melunasi biaya haji. Waktu pihak bank bilang sudah gak ada masalah. Anak saya Irma sempat marah-marah di bank itu," kata Rusmi.

Yang paling membuat Rusmi sedih, pimpinan bank itu hanya bisa memohon maaf atas kelalaian pegawainya dalam penginputan registrasi ulang pelunasan pembayaran biaya haji.

"Mereka (pimpinan bank-red) cuma bisa bilang maaf atas keteledoran pegawainya. Padahal dari Kemenag mau membantu jika pihak bank lekas menginput data registasi pelunasan biaya haji yang ibu setorkan," kata Rusmi.

Salah seorang pimpinan Bank Syariah Mandiri Cabang Ahmad Yani, Anzar, ketika dikonfirmasi via WhatsApp terkait jamaah calon haji (calhaj) asal Medan atas nama Rusmi binti Buyung Idris yang gagal berangkat karena pihak bank dianggap 'lalai' dalam melakukan penginputan registrasi ulang pelunasan biaya haji atas nama Rusmi, yang bersangkutan mengatakan pihaknya akan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan coorporate secretarty mereka.

Menurut Anzar, Bank Syariah Mandiri sebagai bank penerima setoran hanya berfungsi melayani pendaftaran dan pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) melalui sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) yang dikelola Kementerian Agama.

"Daftar nama jamaah berhak lunas, termasuk jamaah tunda berdasarkan sistem yang telah disusun Kemenag sesuai Siskohat tersebut," kata Anzar.

Anzar menambahkan, nasabah tunda lunas juga tetap harus melakukan registrasi ulang, baik ke bank dan Kemenag RI dengan mengurus surat pelunasan setoran yang baru dan kemudian mengurus dokumen-dokumen lain di Kemenag sesuai persyaratan yang ditetapkan.

Namun Anzar belum menjawab konfirmasi berikutnya ketika disebutkan bahwa atas nama Rusmi sudah melakukan pelunasan biaya haji pada 2018 dan meregistrasi ulang pelunasan biaya haji pada 19 Maret 2019 di Bank Syariah Mandiri Cabang Ahmad Yani.

Anzar juga belum memberi penjelasan ketika ditanya mengenai komunikasinya dengan Irma, anak Rusmi, melalui WhatsApp kalau pihaknya akan mengecek ke kemenag pusat apakah input data pelunasan biaya haji masih terkunci (terlock) atau sudah terbuka.

Ketika Anzar dikonfirmasi kembali apakah gagalnya Rusmi berangkat haji akibat kelalaian bank atau kelalaian perempuan itu, yang bersangkutan mengatakan jawabannya semua sudah tertuang pada jawaban sebelumnya mengenai fungsi Bank Syariah Mandiri.

Sementara informasi diperoleh, Selasa (09/07/2019), pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Ahmad Yani gagal menemui Rusmi di kediamannya Jalan Sakti Lubis, Gang Bali, No 75 Medan karena rumah itu sudah dijual.

"Rumah di Jalan Sakti Lubis sudah dijual. Sekarang ibu tinggal sama anak di sini (Jalan Jalak 23, No 530, Perumnas Mandala). Kata anak saya (Irma) yang ditelepon pihak bank siang ini mereka (pihak bank) mau jumpai ibu. Langsung anak saya nanya apa ibu bisa berangkat haji? Pihak bank cuma bilang nanti aja kita jumpa di rumah. Tapi sampai jam tiga sore ini kok gak muncul-muncul," kata Rusmi ketika ditemui, Selasa (09/07/2019).

Rusmi, adalah satu dari sekian banyak jamaah calon haji (calhaj) yang berangkat menunaikan ibadah ke Tanah Suci tahun ini. Padahal keinginannya untuk menunaikan rukun Islam kelima itu sudah diimpikannya bertahun-tahun lalu. 

Justeru yang membuat perempuan itu sedih, segala sesuatunya soal keberangkatan sudah dipenuhinya. Baik itu pelunasan biaya haji, registrasi ulang pelunasan biaya haji ke bank, program-program manasik dari KBIH, pemeriksaan kesehatan, tepung tawar haji di tiga masjid di tempat tinggalnya dan di kecamatan.

"Ibu mau menangis kalau ada tetangga bilang tanggal berapa berangkat. Ibu gak bisa bilang. Ibu malu. Hati ibu gak karu-karuan," lirih Rusmi. Dari balik kerudung warna jingganya, bola matanya berkaca-kaca. (imc/bsk)

Komentar

Berita Terkini