|

Paul Sampaikan Keluhan Warga ke Tirtanadi

Anggota DPRD Medan Paul Mei Anton Simanjuntak

INILAHMEDAN - Medan: Anggota DPRD Medan Paul Mei Anton Simanjuntak mendatangi kantor PDAM Tirtanadi di Jalan SM Raja, Rabu (23/01/2019). Paul datang guna menyampaikan keluhan warga terkait distribusi air bersih yang sering macet.

"Bahkan ada juga warga yang mengadu ke DPRD Medan sudah berhari-hari air PDAM Tirtanadi tidak mengalir," kata anggota Komisi D DPRD Medan ini saat diterima Sekretaris PDAM Tirtanadi, Jumirin.

Paul menambahkan, masyarakat yang mengeluhkan tersendatnya layanan air PDAM Tirtanadi di antaranya kawasan Medan Timur, Medan Perjuangan dan Medan Tembung.

Paul memaparkan, kondisi air macet sering terjadi di kawasan Jalan Pasar III Tuasan, Kecamatan Medan Timur. Selanjutnya di Pasar III dekat Jalan Krakatau, Lorong Karto sekitarnya.

"Selain itu, warga Jalan Gereja Pelita 1, Kecamatan Medan Perjuangan, Dorowati dan Tirtosari Simpang Bantan.

Sementara Sekretaris PDAM Tirtanadi Jumirin mengakui di Kecamatan Medan Perjuangan dan Medan Timur tekanan air memang terbilang kecil karena jauh dari pengolahan air PDAM Tirtanadi. Ditambah lagi saat ini permintaan dan produksi masih belum seimbang.

"Harapan kami di tahun 2019 ini produksi air meningkat dan bisa memenuhi kebutuhan warga," kata Jumirin.

JUmirin menambahkan terganggunya penyaluran air akibat adanya warga yang memakai pompa air di rumah masing-masing. Akibatnya, air akan mengalir deras ke rumah warga yang memakai pompa, sementara rumah lainnya air tidak menetes.

Diakui Jumirin, pihak PDAM Tirtanadi segera mengadakan mobil tangki jika selama beberapa hari air tidak mengalir ke rumah warga. "Seperti yang terjadi di Medan Denai beberapa waktu lalu, air tidak mengalir sehingga PDAM mengompensasinya dengan mengirim air pakai mobil tangki ke masyarakat. "Pemberian air ini gratis,"kata Jumirin.

Saat ditanyakan Paul mengenai produksi air bersih dari air laut, Jumirin mengakui hal itu bisa saja dilakukan. Namun dikuatirkan warga akan mengeluh karena biaya pengolahan dan pengelolaannya cukup besar. "Sehingga harga jual ke masyarakat, juga pasti tinggi," ujarnya.(imc/bsk)

Komentar

Berita Terkini